Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pengabdian Cinta Emon

4 September 2016   18:40 Diperbarui: 4 September 2016   19:14 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu kenapa istriku? Manggil-manggil kaya kehilangan aku saja. Ada apa?"

"Halaah...garing. Aku sedang ingin makan mangga yang kayak di halaman Pak Imam. Sekarang."

"Aku masih nyuci daster dan pakaian dalammu. Di kompor juga nasi belum mateng. Bentar lagi bisa gak?" tawar Emon sambil menidurkan kepalanya di betis gemuk Mika yang hamil lima bulan. Lalu diciumnya pipi Mika yang makin tebal. Gemuk yang rata.

"Gak mau, sekarang!" balas Mika sambil mendorong tubuh Emon. Seperti sapi bunting yang kesal dipermainkan tuannya. Emon yang masih kurus seketika tersungkur di lantai. 

"Siaaap Bos."

Emon terus menghilang dari ruang pandang Mika. Lari bergegas.

***

"Sayaang..."

Teriak Mika kembali menggelegar. Tak ada balasan.

"Emooooon, kamu dimana sih? Selalu deh..setiap dipanggil pasti lama nyahutnya..huuh."

Mika kesal lagi. Bibirnya manyun kembali. Alisnya berbaut, wajahnya meringut. Wajah ibu hamil yang kusut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun