"Mikaa sayang."
"Ibuuu?"
Mika tersenyum gembira. Ibunya datang. Memang sudah setahun ini mereka tidak lagi serumah. Ayah Mika memberikan warisan rumah untuk anak dan menantunya. Selain juga sehektar kebun jati dan beberapa ayam petelur lengkap dengan kandangnya. Emon hanya tinggal merawat ayam-ayam itu dan menebang beberapa pohon yang sudah bisa dijual. Lumayan.
"Ibu sudah lama datang?
"Baru aja kok. Kamu dan bayimu sehat? Sering ngontrol ke bidan kan?" tanya Ibunya.
"Iyaa Bu..sering kok. Alhamdulillah sehat."
"Alhamdulillah..Emon kemana?"
"Gak tahu tuh, dari tadi dipanggil gak ada jawaban. Ngeselin aja."
Wajah Mika kembali merenggut. Ada kesal yang bertumpuk nih, batin ibunya.
"Ka, kamu bahagia?"
Mika diam saja. "Hampir, Bu."