Mohon tunggu...
Rico Nainggolan
Rico Nainggolan Mohon Tunggu... Wiraswasta - quote

hiduplah layaknya bagaimana manusia hidup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalan Sepi Aktivis yang Tidak Terbeli

13 September 2023   13:43 Diperbarui: 13 September 2023   13:57 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Maksudmu apa sep...? lagian kamukan memang tidak pernah pacaran, jangan-jangan kamu memang benar-benar homo?" Bokir mencing emosiku.

"Lagian memang benar organisasimu tu...tak pantas ada di kampus ini" Tambah teman Bokir yang lain.

"Heh Kalau kamu tidak terima perkataan kami ntar di luar kita selesaikan masalah ini, di Gang Bahagia seperti biasa. Kalau perlu ajak teman-temanmu yang sok aktivis itu!" Tantang mereka.

"Tidak usah bawa nama organisasi, ini masalah pribadiku dengan kalian lek"jawabku menantang mereka. Aku akan datang ke Gang Bahagia sore ini jam 3 sore tepat, sendirian!!"

Setelah menerima tantangan mereka, aku menghampiri Rosita ternyata disana juga ada Uli dan Ana kader baru, mereka adalah harapan teman-teman pengurus tuk meneruskan misi organisasi kami.

"Apa kabar Bang...?" Sapa Uli padaku

"E...e..e....eee .....kabar baik" Aku sedikit grogi berat padanya.

"bang entar kami ikut aksi ya?" Tanya Ana basa basi.

"Iya nanti ikut aja pas aksi di Kantor Gubernur ya, Ros.... semuanya aku pergi dulu ya....!" Pamitku pada Rosita, Uli dan Ana.

Hati ini rasanya berdebar keras bisa mendekati cewek cantik seperti mereka, tapi rasanya menyesal juga aku pergi dari mereka, padahal pamitan tadi untuk menghindarkan grogi dihadapan mereka. Andai memungkinkan berlama-lama pun aku mau sekali tapi sudah dari kecil aku suka grogi terutama didekat cewek.

Sempat terbesit di perasaanku atas tantangan Bokir dan teman-temannya tadi, aku langsung saja pulang jalan kaki ke sekretariat organisasi. Aku tidak mau menceritakan masalah tadi dengan teman-teman karena aku kira itu adalah masalah pribadiku bukan masalah antar Organisasi. Bisa runyam urusan andai terjadi peperangan besar antar organisasi dan menelan korban luka bahkan korban meninggal dunia akibat masalah pribadiku. Walaupun menurutku ini tidak fair, kuduga mereka membenciku karena aku menjadi anggota organisasi yang berbeda dengan meraka. Sebab mereka menurutku adalah organisasi yang bisa "dibeli" dan selalu "menjual" issu penderitaan rakyat guna membuka jalur komunikasi kepada para penguasa dan meraup keuntungan.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun