Mohon tunggu...
Rico Nainggolan
Rico Nainggolan Mohon Tunggu... Wiraswasta - quote

hiduplah layaknya bagaimana manusia hidup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalan Sepi Aktivis yang Tidak Terbeli

13 September 2023   13:43 Diperbarui: 13 September 2023   13:57 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"baik teman-teman sekalian, ini adalah tawaran dari mereka, saya juga harus terbuka dan jujur kepada teman-teman karena tidak mau menutup-nutupi apapun" tegas saya kembali

Setelah evaluasi yang sedikit alot tersebut, akhirnya kami memutuskan untuk  menggelar aksi kembali. Dalam dua bulan sejak april 2019, kami sudah 3 kali melakukan aksi menuntut agar pemerintah segera membubarkan lembaga tersebebut. Jujur harus saya akui, bahwa data yang kami miliki memang sangat akurat hingga sempat membuat salah satu petinggi lembaga itu pusing dan sempat menawarkan hal yang menggiurkan bagi saya. Namun, sejak bergabung di organisasi ini, saya telah didoktrin dan diajarkan untuk tetap setia digaris perjuangan bersama rakyat dan saya memiliki tekad, hingga samapai kapanpun saya tidak akan pernah menggadaikan idealism saya.

"sudahlah dinda, jujur saja siapa dibelakang kalian" tanya seorang petinggi lembaga tersebut disela-sela pertemuan yang belakangan saya ketahui sudah direncanakan oleh seorang senior saya

"ha..ha...haaa" saya menjawabnya sambil tertawa mengejek mereka "pak, sejak awal kami sudah sampaikan bahwa kami telah selesai bedah perpres tentang lembaga ini dan beberapa masukan sudah kami sampaikan, akan tetapi sepertinya lembaga ini memang tidak memiliki roh dan arah pembangunannya" jawab saya serius

Dua bulan setelah pertemuan itu, saya mendapat kabar bahwa dia telah mengundurkan diri yang dengan samar-samar saya ketahui bahwa alasannya mengundurkan diri adalah bahwa kehadiran lembaga itu memang tidak untuk membawa perubahan dan perkembangan pariwisata danau toba, akan tetapi lebih ke tujuan para petinggi lembaga Negara ini untuk menarik para investor asing yang disinyalir akan merusak tatanan sosial dan ekosistem kawasan danau toba.

Berbagai kritikan dan komentar-komentar untuk membubarkan lembaga ini juga saya sampaikan di beberapa media, baik online dan blog pribadi. Hingga tiba pada suatu masa saya diajak bertemu oleh seorang tokoh masrakayat yang begitu terkenal di Sumatera Utara. Dan tanpa sepengetahuan saya, beliau juga mengajak Direktur Utama lembaga yang kami kritik juga hadir. Diruangan tersebut hanya ada kami bertiga.

"oppung, apa yang bisa saya bantu"tanya saya kepada tokoh masyarakat itu

Sebelum dia mejawab, dirut lembaga itu memotong percakapan kami dengan spontan sambil berkata:

"pak Usep, saya minta maaf, bukannya saya tidak mau berkomunikasi dengan bapak dan teman-teman, hanya saja waktu itu saya masih focus ke pembentukan struktur lembaga ini, sekali lagi saya minta maaf dan saya tidak ada niatan tidak menanggapi bapak dan teman" ujarnya sembari tangannya sembah sujud dihadapan saya. ini adalah hal yang aneh dan membuat saya terkejut, bisa-bisanya seorang petinggi Negara melakukan hal ini? Seberbahaya apakah gerakan yang telah kami lakukan dan seberapa besar dampak gerakan ini? Ini luar biasa. Gumamku dalam hati

"sudah dengar sendiri kan oppung, sekarang mintalah apa yang mau kau minta kepada dirut" ketus beliau. Saya sengaja memanggilnya oppung sebab dari segi umur sudah selayaknya memang saya memanggilnya oppung, terlebih lagi bahwa klan marga kami sama.

"baik oppung, nanti saya akan pikirkan" jawab saya

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun