Bourdieu mengatakan bahwa kesamaan selera humor, selera, dan watak dalam sekelompok orang dengan latar belakang sosial ekonomi yang sama adalah hasil dari kebiasaan bersama mereka.
Bourdieu tertarik pada bagaimana pilihan individu dipertahankan bahkan dalam struktur sosial yang mempengaruhi perilaku kita.
Konsepnya tentang kebiasaan menjelaskan kemungkinan ini dan menggambarkan bahwa perilaku yang disosialisasikan tidak sekadar menginternalisasikan aturan-aturan kaku tentang apa yang harus dilakukan dalam setiap situasi.
Sebaliknya, kebiasaan memberi kita gambaran tentang apa yang bermanfaat dan apa yang merugikan; untuk perilaku seperti apa yang diperbolehkan. Perasaan ini tertanam dalam diri kita dan cara kita berinteraksi dengan dunia. Sesuai dengan namanya, habitus merupakan perwujudan dari kebiasaan sosial.
Bagaimana Habitus Bekerja
Untuk mengilustrasikan cara kerjanya, mari kita bayangkan kebiasaan sebagai suatu bahasa. Setiap orang berbicara dalam satu bahasa atau bahasa lain, sama seperti setiap orang mempunyai kebiasaan.
Bahasa memiliki aturan: kosa kata dan struktur tata bahasa yang harus Kita ikuti. Namun, saat berbicara dengan seorang teman, Kita memunculkan kalimat-kalimat baru; Kita mengatakan hal-hal baru untuk mengatasi situasi baru sambil tetap berpegang pada aturan tata bahasa.
Inilah cara Bourdieu melihat fungsi habitus. Seseorang memperoleh pemahaman yang terinternalisasi tentang apa yang dapat diterima dan tidak dapat diterima, suatu perasaan yang sebagian besar tidak disadari, mirip dengan tata bahasa bahasa ibu.
Kita menjalankan otonomi dalam rentang kemungkinan struktur tata bahasa dalam bahasa kita, dan kita berperilaku dengan cara yang sama dalam suatu kebiasaan. Dengan cara ini, kebiasaan lebih merupakan disposisi daripada determinasi
Hal-hal tertentu tidak terpikir oleh Kita untuk dilakukan karena kebiasaan Kita, sama seperti tidak terpikir oleh Kita untuk mengucapkan kalimat yang sepenuhnya mengabaikan aturan tata bahasa bahasa Kita.
Dengan cara ini, kebiasaan mengatur perilaku namun memungkinkan adanya pilihan dan kreativitas.