Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (116): Orang Pintar

17 Desember 2024   03:46 Diperbarui: 17 Desember 2024   05:47 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kencana menatap kosong sambil menggumam tidak jelas. Wajah, rambut dan seluruh tubuhnya tampak tak terawat.

"Aku Klebat, suamimu!"

Ki Legi yang berdiri di belakang berkata, "Saya kebetulan dianggap 'orang pintar' di dusun sini. Sebagai dukun, saya sudah mencoba menyembuhkannya, tapi akhirnya saya angkat tangan!"

"Kencana, kenapa kamu sampai seperti ini!"

Ki Legi yang menyahut, "Menurut saya, sepertinya ada makhluk halus yang mengikutinya! Makhuk halus itu memiliki ilmu hitam yang sangat kuat, sehingga saya yang dianggap sebagai orang pintar pun tidak sanggup mengusirnya!"

Klebat merasa begitu sedih karena harus menerima kenyataan bahwa istrinya mengalami gangguan jiwa. Ia baru menyadari bahwa perempuan itu lambat laun telah mengisi hatinya. Yang lebih menyedihkan lagi, pada saat seperti itu, sebagai seorang pendekar hebat dan kaya raya, dia ternyata tidak dapat berbuat apa-apa. Ia tenggelam dalam lamunan ke momen terakhir bersama istrinya.

"Kencana, aku tangkap capung buat kamu!"

"Siapa namanya?"

"Siapa?"

"Gadis yang kamu ceritakan itu!"

"Oh.., Alya!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun