Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (116): Orang Pintar

17 Desember 2024   03:46 Diperbarui: 17 Desember 2024   05:47 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa kamu masih mencintainya?"

"Iya!"

"Lalu kenapa kamu mau menikah dengan aku?"

"Demi sebuah pengakuan agar aku disebut sebagai anak yang patuh dan bisa membahagiakan orang tua"

"Berarti kamu tidak mencintai aku?"

Klebat Kembali terlempar ke alam sadar. "Kencana! Aku mencintaimu, sangat mencintaimu!"

"Sebetulnya, terus terang saya sanggup menyembuhkan jika ada sesajen. Apa perlu saya buatkan sesajen dulu?" imbuh Ki Legi menawarkan bantuan. "Setan-setan itu pasti akan pergi setelah dikasih sajen!"

Klebat menampakan wajah meragukan ucapan tuan rumah itu. "Terima kasih sudah merawat istriku, tapi aku tidak punya waktu untuk omong kosong seperti ini!"

"Maaf, Ki sanak, hal-hal gaib itu memang ada! Ini bukan omong kosong! Orang-orang kota apalagi yang masih muda-muda pasti menganggap hal seperti ini omong kosong, tahayul, tidak masuk akal! Tapi..."

"Beri dia uang!" perintah Klebat kepada salah seorang anak buah. "Kita bawa Kencana pulang!"

Seseorang mengeluarkan kepingan kecil emas murni dan menyodorkan kepada Ki Legi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun