Kencana menatap kosong sambil menggumam tidak jelas. Wajah, rambut dan seluruh tubuhnya tampak tak terawat.
"Aku Klebat, suamimu!"
Ki Legi yang berdiri di belakang berkata, "Saya kebetulan dianggap 'orang pintar' di dusun sini. Sebagai dukun, saya sudah mencoba menyembuhkannya, tapi akhirnya saya angkat tangan!"
"Kencana, kenapa kamu sampai seperti ini!"
Ki Legi yang menyahut, "Menurut saya, sepertinya ada makhluk halus yang mengikutinya! Makhuk halus itu memiliki ilmu hitam yang sangat kuat, sehingga saya yang dianggap sebagai orang pintar pun tidak sanggup mengusirnya!"
Klebat merasa begitu sedih karena harus menerima kenyataan bahwa istrinya mengalami gangguan jiwa. Ia baru menyadari bahwa perempuan itu lambat laun telah mengisi hatinya. Yang lebih menyedihkan lagi, pada saat seperti itu, sebagai seorang pendekar hebat dan kaya raya, dia ternyata tidak dapat berbuat apa-apa. Ia tenggelam dalam lamunan ke momen terakhir bersama istrinya.
"Kencana, aku tangkap capung buat kamu!"
"Siapa namanya?"
"Siapa?"
"Gadis yang kamu ceritakan itu!"
"Oh.., Alya!"