Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ikrar Sang Pendekar (111): Bisnis Jimat

25 November 2024   07:15 Diperbarui: 26 November 2024   06:03 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Oh.., tidak bisa dipastikan. Itu tergantung dari bakat dan kemampuan masing-masing orang. Semakin tinggi tingkatan semakin berat amalan dan latihan yang harus dijalani. Kalau orang seperti saya, sudah hampir tiga tahun masih tetap saja di tingkat satu! He..he..!”

“Tiga tahun?”

“Iya. Tapi saya syukuri saja, Ki. Coba perhatikan orang-orang itu, yang antri untuk diterima jadi murid saja harus rela menunggu lama!”

“Iya betul!”

“Apa Ki Renggo berniat mau jadi pengikut Intijiwo?”

“Iya!”

“Tapi ini rahasia kita berdua saja ya, Ki Renggo. Saya punya kenalan orang di tingkat tujuh, kalau Ki Renggo bersedia membayar sejumlah uang nanti akan saya antarkan ke kenalan saya itu, biar diprioritaskan untuk diterima menjadi anggota, bagaimana, Ki?”

“Saya hanya punya sedikit uang!” Ki Renggo mengeluarkan beberapa keping logam dari kantung. “Apa ini cukup?”

“Tidak ada lagi? Ini bukan untuk saya, tapi untuk kenalan saya itu!”

“Maaf, tidak ada!”

“Waduh. Baiklah!” Cak Gento dengan antusias segera membawa Ki Renggo untuk bertemu kenalannya, seorang anggota senior di tingkat tujuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun