Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (22): Warisan Kitab Pusaka

8 Juli 2024   05:59 Diperbarui: 8 Juli 2024   06:08 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu sangat beruntung Japa!" sambung Ki Sugyarta, "Seandainya kamu tidak diculik, kemungkinan besar kamu juga akan menjadi korban pembantaian itu!"

Japa menghela nafas panjang. Setelah hening beberapa saat. "Saya juga mendapat titipan untuk memberikan kantung ini kepada orang yang bernama Suto Gumilar. Yang ternyata adalah ayah kandung saya sendiri!"

Merasa kebingungan dengan keterangan aneh itu, ketiga orang itu pun menanyakan apa sebetulnya isi tas itu.

"Isinya kitab!" ucap Japa terus terang.

"Kitab? Boleh kami melihatnya!"

"Boleh, silakan!"

"Ha..! Inilah kitab yang ditulis oleh Mpu Prapanca!" seru Ki Sugyarta setelah membuka kantung.

"Negarakertagama!" timpal temannya.

"Benar! Dan yang satunya lagi kitab Sakti Mandraguna!"

Seorang lainnya mengajukan pertanyaan, "Bagaimana kamu bisa mendapatkan kitab-kitab ini? Aku pernah dengar cerita bahwa kitab ini diperebutkan banyak pendekar di dunia persilatan!"

"Aku dapat titipan ini dari Eyang Dhara," jawab Japa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun