Alhamdulillah tidak ada pengunjung lain. Mudah-mudahan begini sampai nanti, biar aku bisa terus ngobrol berduaan dengan gadis manis. Eh.., dengan istri orang. "Kamu gak apa-apa? Maksudku gak enak sama suamimu!"
"Gak apa-apa! Suamiku baik kok!"
Aku mengambil nafas Panjang. Lega. "Tumben kok sepi ya, apa memang biasanya seperti ini?"
"Soalnya bukan hari libur!"
"Lho bukannya sekarang hari minggu?"
"Ha..ha.. Sekarang Senin, Kang mas!"
Aku suka cara dia memanggilku 'Kang mas'. Unik. "Aku pikir Minggu!" Hawa sejuk pegunungan benar-benar telah menyegarkan pikiran dan jiwaku, sehingga betah lama-lama di tempat itu dan berharap jam berhenti berputar.
"Ha..ha..!" tawanya renyah. Deretan giginya tampak indah. Sungguh memesona.
Entah tertawa untuk apa. Aku tidak peduli. Mungkin menertawakan tentang aku yang tidak ingat tentang hari.
"Mas mau menginap di sini?
"Nggaklah. Gak bawa bekal apa-apa. Cuma sarung buat shalat. Sore nanti pulang! Perjalanan butuh waktu sekitar lima jam! Tadi pagi berangkat selepas subuh, sampai sini hampir jam setengah  sepuluh! Kalau nanti pulang jam satu, sampai rumah paling magrib!"