Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pertemuan Sakral

17 Mei 2024   06:06 Diperbarui: 11 Juni 2024   20:22 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku pun menurutinya dengan senang hati. Tidak ada jalan setapak. Aku harus jinjing sepeda melewati beberapa tanaman perdu, kemudian berdiri membelakangi sebuah jurang, lengkap dengan pemandangan awan tipis berarak di langit biru. Betul sekali. Aku sepakat dengannya. Latar belakang yang indah.

"Agak mundur!"

"Okay..!" Aku mundur melewati sebuah pohon paling pinggir.

"Mundur lagi!"

"Wei, ini sudah di pinggir jurang tahu!"

"Ha..ha..! Sebentar! Saya boleh atur 'aperture'nya?" Ia lalu mengutak-atik mencari aplikasi kamera.

"Ha? Aperture, apa itu?"

"Ini untuk mengatur berapa banyak cahaya yang masuk. Jadi akan menentukan hasil fotonya terang atau gelap, selain itu juga mengatur backgroundnya blur atau fokus!"

Aku hanya melongo mendengar uraiannya. Rupanya dia juga ahli soal kamera handphone dan soal fotografi.

"Kamu tahu, ini kameranya sudah lima puluh megapixel, pakai teknologi pixel binning 4 in 1, jadi detil foto cukup baik, dan reproduksi warnanya menyerupai aslinya!"

"Hmm, oh iya!" Ya Allah! Aku jadi merasa dungu di hadapannya. Selama ini aku hanya tinggal klik foto saja beres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun