Mohon tunggu...
Audrey Ali
Audrey Ali Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pengajar Bahasa Jerman/Akuntansi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Telaga Tak Bertepi

3 Mei 2012   09:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:47 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada hela panjang dilepas Ganda.

"Waktu lihat danau itu ditimbun, aku baru tersadar di situ aku pertama nemu kamu. Sendiri di dekat rumpun soka baca novel tebal .."

"The Rainmaker." Aku menyelesaikan kalimatmu.

"Ya, kamu begitu serius sampai ketika bola yang kami sepak bersama teman-teman mengenai lututmu, kamu cuma mengaduh sebentar dan lalu mengembalikannya kembali pada kami. Dengan tendangan yang sempurna."

"Ayahku pelatih bola."

"Ya, ya. Sampai akhirnya kita kenalan. Kamu dan aku punya minat yang sama."

"Kita sering bikin puisi bersama."

"Aku mengoreksi cerpen-cerpenmu. Ejaanmu parah sekali."

"Kau selalu menunjukkan karikaturmu pertama padaku. Kau tak pandai bikin kalimat yang singkat, padat dan jelas."

"Dan permainan gitarmu, apa kau sudah pandai menjaga tempo? Kau selalu buru-buru." Aku tak menjawab lagi.

"Aku kangen." Akhirnya sepenggal kalimat itu keluar juga. Alasan terbaik. Belum menjawab, aku berjalan ke arah kamarku. Dari bawah jendela aku mengambil satu keranjang rotan berisi polybag kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun