"Penculikan mungkin cocok sebagai penyegaran. Toh kita masih bisa menyelamatkan dia, tetapi kalau pembunuhan, lebih baik tetap begini saja. Aku tidak ingin masuk penjara kalau Dr. Wahyudi terbunuh!"
"Tetapi bagaimana kalau penculikan itu berakhir dengan pembunuhan?"
"Itu yang tidak diharapkan!"
Agen yang ini melirik arlojinya.
"Sebentar lagi Dr. Wahyudi akan keluar lagi!"
"Bagaimana kalau dia tidak ingin mengunjungi pacarnya?"
"Ya, kita harus menunggu di sini sampai nanti malam!" rekannya menjawab ringan.
Tidak ada percakapan lagi. Sepertinya bahan percakapan sudah habis. Radio mobil mengalunkan lagu-lagu hiburan. Lembut dan mempesona. Ciri-ciri lagu pop masa itu.
"Awan bergerak, membawa pesan. Tetapi sayang, pintu hati telah tertutup ..."
Lirik lagu semacam itu sedang naik daun.
"Hai, lihat! Dr. Wahyudi telah menghidupkan mobilnya!" kata salah seorang dari agen itu mengingatkan temannya. Mobil Dr. Wahyudi sedang mundur pelan. Pelayannya membukakan pintu.