Sebagaian masyarakat yang saya temui di lapangan merasa enggan untuk mengajukan pinjaman di koperasi karena khawatir jika pinjamannya macet, mereka takut akan ditagih dengan cara yang arogan dan kurang etis.Â
Seperti pengakuan tiga orang ibu rumah tangga yang sempat saya temui ketika hendak melakukan survey pinjaman di lapangan. Mama Feni (nama samaran) mengaku bahwa ia bersama suaminya merasa sangat terganggu  dengan ulah seorang penagihan hutang yang cenderung arogan dengan mengucapkan kata-kata kasar, makian dan ancaman.
Ia dan suami juga merasa terganggu karena pernah ditagih angsuran saat jam 11 malam. Bahkan barang-barang rumah tangga mereka nyaris diambil dengan paksa. Padahal menurut mereka, jika proses penagihannya dengan cara yang lebih etis pasti ada solusi, sebab pembayaran pinjaman yang macet bukan karena disengaja tapi karena kendala yang tidak bisa ditolerir.
Stigma terhadap karyawan koperasi  ini akibat ulah dari para penagih hutang rentenir berkedok koperasi yang tentu melakukan penagihan dengan tidak berdasarkan SOP kerja yang jelas. Dampaknya, masyarakat akan men-generalisir semua petugas penagih hutang termasuk karyawan koperasi.
Selektif Memilih Koperasi dan Mengenali Ciri-Ciri Rentenir dan Investasi Bodong.
Masyarakat harus mulai lebih waspada dan berhati-hati dalam memilih jasa keuangan koperasi. Rentenir dan investasi bodong berkedok koperasi merupakan ancaman bagi masyarakat dan pula sebagai musuh yang harus diperangi.
Masyarakat yang berjumpa langsung dengan oknum-oknom ini harus lebih ekstra hati-hati dan lebih tegas mengatakan tidak terhadap bujukannya.
Berikut beberapa ciri utama rentenir dan investasi bodong berkedok koperasi yang perlu diwaspadai dan dihindari:
- Tidak memiliki izin usaha resmi.
Oknum rentenir dan investasi bodong tidak berlegalitas karena eksistensinya tentu bertentangan dengan hukum dan undang-undang. Hal ini membuat  identitas dan tempat  kediaman/alamat kantornya pun tidak jelas.Â
- Tidak mempunyai produk produk jasa keuangan yang jelas.
Produk yang ditawarkan terbatas hanya menawarkan pinjaman dan investasi tanpa memberi penjelasan yang meyakinkan dan masuk akal.
- Menawarkan bunga investasi yang tidak wajar
Sang oknum akan mengiming-imingi bunga yang tinggi bahkan berkali-kali lipat dari nilai investasi.
- Memberikan pinjaman dan tawaran investasi tanpa prosedur yang jelas.
Oknum rentenir dan investasi bodong cenderung memberi pinjaman secara praktis dan menerima investasi tanpa prosedur yang jelas, tidak memberi kwitansi tanda terima uang, serta tidak ada pencatatan pada buku tanda keanggotaan.
- Bunga pinjaman yang sangat tinggi.