Mohon tunggu...
Tonny E. Nubatonis
Tonny E. Nubatonis Mohon Tunggu... Petani - Ana Lapangan

Menulis, menulis dan menulis untuk mengabadikan suara hati dan buah pikiran melalui TULISAN. Email : tonnyeliaser@gmail.com_ WA/HP : 082237201011_ Facebook : Tonny E. N

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Koperasi, Rentenir, dan Stigma Masyarakat: Tips Memilih Koperasi yang Tepat

15 Juli 2024   00:10 Diperbarui: 15 Juli 2024   00:13 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi : rakyatsulsel.fajar.co.id)

Sebagaian masyarakat yang saya temui di lapangan merasa enggan untuk mengajukan pinjaman di koperasi karena khawatir jika pinjamannya macet, mereka takut akan ditagih dengan cara yang arogan dan kurang etis. 

Seperti pengakuan tiga orang ibu rumah tangga yang sempat saya temui ketika hendak melakukan survey pinjaman di lapangan. Mama Feni (nama samaran) mengaku bahwa ia bersama suaminya merasa sangat terganggu  dengan ulah seorang penagihan hutang yang cenderung arogan dengan mengucapkan kata-kata kasar, makian dan ancaman.

Ia dan suami juga merasa terganggu karena pernah ditagih angsuran saat jam 11 malam. Bahkan barang-barang rumah tangga mereka nyaris diambil dengan paksa. Padahal menurut mereka, jika proses penagihannya dengan cara yang lebih etis pasti ada solusi, sebab pembayaran pinjaman yang macet bukan karena disengaja tapi karena kendala yang tidak bisa ditolerir.

Stigma terhadap karyawan koperasi  ini akibat ulah dari para penagih hutang rentenir berkedok koperasi yang tentu melakukan penagihan dengan tidak berdasarkan SOP kerja yang jelas. Dampaknya, masyarakat akan men-generalisir semua petugas penagih hutang termasuk karyawan koperasi.

Selektif Memilih Koperasi dan Mengenali Ciri-Ciri Rentenir dan Investasi Bodong.

Masyarakat harus mulai lebih waspada dan berhati-hati dalam memilih jasa keuangan koperasi. Rentenir dan investasi bodong berkedok koperasi merupakan ancaman bagi masyarakat dan pula sebagai musuh yang harus diperangi.

Masyarakat yang berjumpa langsung dengan oknum-oknom ini harus lebih ekstra hati-hati dan lebih tegas mengatakan tidak terhadap bujukannya.

Berikut beberapa ciri utama rentenir dan investasi bodong berkedok koperasi yang perlu diwaspadai dan dihindari:

  • Tidak memiliki izin usaha resmi.

Oknum rentenir dan investasi bodong tidak berlegalitas karena eksistensinya tentu bertentangan dengan hukum dan undang-undang. Hal ini membuat  identitas dan tempat  kediaman/alamat kantornya pun tidak jelas. 

  • Tidak mempunyai produk produk jasa keuangan yang jelas.

Produk yang ditawarkan terbatas hanya menawarkan pinjaman dan investasi tanpa memberi penjelasan yang meyakinkan dan masuk akal.

  • Menawarkan bunga investasi yang tidak wajar

Sang oknum akan mengiming-imingi bunga yang tinggi bahkan berkali-kali lipat dari nilai investasi.

  • Memberikan pinjaman dan tawaran investasi tanpa prosedur yang jelas.

Oknum rentenir dan investasi bodong cenderung memberi pinjaman secara praktis dan menerima investasi tanpa prosedur yang jelas, tidak memberi kwitansi tanda terima uang, serta tidak ada pencatatan pada buku tanda keanggotaan.

  • Bunga pinjaman yang sangat tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun