"minum cappucino hangat saat gelisah itu sungguh nikmat. Apalagi jika ditambah sebatang rokok kretek." Candanya.
"kau benar sekali..." aku menyikutnya. "eh... kau tahu darimana aku suka minum capucino saat gelisah? Dan yang terpenting, kau tau dari mana aku sedang gelisah?"
"aku kan tahu hal-hal gaib." Dia tersenyum dan aku segera mencubitnya gemas.
Ternyata baru kemudian aku sadar bahwa ketika aku gelisah aku sering melakukan suatu hal berulang-ulang, yaitu menggigit-gigit bibir bawahku. Dan tahukah kau? Tidak ada yang menyadari itu bahkan kedua sahabatku serta orang tuaku. Hanya dia yang menyadarinya!
Dia juga bisa membuatku terpesona dengan keberaniannya. Suatu hari di kelas, saat itu adalah pelajaran Bahasa Indonesia, Pak Mulyana guru kami sedang mengambil nilai materi puisi. Setiap siswa diminta maju dan membacakan puisi hasil karya sendiri, sampai tiba saat bagiannya untuk maju.
Aku melihat Tuhan dalam dirimu
Hanya kaulah obsesiku dan ketenangan jiwaku
Hanya kaulah peneduh mataku dan detak jantungku
Aku melihat Tuhan dalam dirimu, apa yang harus kulakukan?
Â
 Lewat keharumanmu dan kata-katamu