Maharaja amat murka dan dengan suara mengguntur mengatakan:” Kamu semuanya pembesar yang lancang, Hanya dengan memegang sebagian dari tubuh gajah saya, kalian sudah berani menyampaikan ,bahkan bersumpah bahwa kamu sudah melihat dengan mata kepala sendiri.
Lihat, akibat kelancangan kalian, rakyat yang tadinya hidup dengan tenang dan damai, jadi saling tawuran. Mulai saat ini kamu semua saya pecat dari jabatan kamu.
Dan kepada Menteri Kerajaan, Maharaha bersabda:” Mulai saat ini, gajah ini harus dikembang biakkan, Aku ingin diseluruh negeri ini kelak akan dipenuhi dengan gajah. Sebagai peringatan untuk seluruh rakyatku,agar jangan lagi saling bertempur melawan saudara sendiri,hanya karena pengetahuan yang sepotong sepotong.Apa yang kalian yakini sebagai :”kejujuran “ dan “kebenaran” hanyalah kebenaran yang sepotong sepotong.”
Semoga kisah yang merupakan legenda atau dongeng, tentang asal muasal negeri gajah putih ini, dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang. Bahwa kebenaran yang hakiki, sesungguhnya hanya ada pada Sang Mahapencipta. Sedangkan yang kita anggap kebenaran adalah kebenaran yang sepotong sepotong.
8 Feb. 16
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H