Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Sepotong Legenda

8 Februari 2016   11:04 Diperbarui: 8 Februari 2016   12:14 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika “Kebenaran“ Harus Bertarung Melawan: ” Kejujuran”

Mengapa orang bertarung? Karena kedua pihak yang bertarung, merasa yakin, bahwa dirinya adalah benar. Masing masing merasa dirinya atau pihaknya adalah orang orang yang memiliki kejujuran. Maka kebenaran yang seharusnya bersanding bersama dengan kejujuran, akhirnya harus berhadapan muka, bertarung dan tidak jarang ada korban yang tewas.

Padahal sesungguhnya, mereka bukan mempertahankan kebenaran dan kejujuran, melainkan mengedepankan harga diri masing masing, sehingga melupakan sesuatu yang sejati.

Hidup Adalah Proses Pembelajaran Diri Tanpa Akhir.

Hidup adalah proses pembelajaran diri tanpa akhir .Kita bisa belajar dari apa saja,yang tentu dipetik hal hal positifnya. Salah satu sumber pembelajaran diri adalah legenda legenda yang mungkin dianggap dogeng , namun sesungguhnya menyimpan pelajaran hidup yang amat berharga.

Syaratnya hanya satu, yakni memiliki secuil kerendahan hati untuk dapat membuka hati, menerima pelajaran dari berbagai sumber. Dan salah satunya adalah legenda atau disebut dongeng

Legenda dari Negeri  Thailand

Berabad abad yang lalu, konon di negeri Thailand yang kini disebut sebagai: ”negeri gajah,” belum mengenal binatang yang namanya gajah. Maka Maharaja memerintahkan salah satu Pungawanya  untuk berangkat menyeberangi samudra, dimana dikabarkan terdapat hewan yang namanya: ”gajah”. Tujuannya bukan hanya menengok, tapi juga membeli sepasang gajah tersebut untuk dapat dikembang biakan kelak di negeri Thailand. Agar rakyat negeri ini paham seperti apa sesungguhnya gajah itu.

Berbulan bulan kemudian……..

Pungawa utusan Maharaja kembali dari perjalanan jauhnya dan berhasil membeli sepasang gajah. Namun karena sudah tengah malam, maka Maharaja memerintahkan agar sepasang gajah tersebut dikandangkan menunggu matahari terbit. Hingga dapat disaksikan secara langsung oleh rakyatnya.

Tetapi Maharaja menitahkan bahwa para Pembesar Kerajaan harus tahu tahu lebih dulu tentang gajah ini. Sebelum rakyat mengetahuinya, Maka Maharaja memerintahkan mereka untuk malam itu juga ke kandang, dimana sepasang gajah ini di kandangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun