Mohon tunggu...
TJIN ZIW SHARRON 121221022
TJIN ZIW SHARRON 121221022 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Universitas Dian Nusantara Fakultas ilmu Bisnis & ekonomi, Program studi Akuntansi Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perbedaan Biaya Fiksal dan Non-Fiksal Pajak: Pengertian, Klasifikasi, dan Contoh

13 Mei 2024   06:32 Diperbarui: 13 Mei 2024   06:46 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

b. Relevansi terkait dengan Aktivitas Bisnis:

Biaya-biaya yang dapat dikurangkan biasanya terkait langsung dengan kegiatan operasional atau produksi bisnis, dan membantu dalam memperoleh, menghasilkan, atau mempertahankan pendapatan bisnis. Sementara, Biaya-biaya yang tidak dapat dikurangkan seringkali tidak memiliki relevansi langsung dengan aktivitas bisnis. Misalnya, biaya hiburan pribadi atau liburan pribadi tidak terkait dengan kegiatan bisnis dan oleh karena itu tidak dapat dikurangkan.

c. Menurut nilai keseimbangan :

Dengan Mengizinkan biaya-biaya tertentu untuk dikurangkan membantu menciptakan kesetaraan perlakuan antarperusahaan dengan meringankan nilai PKP atas jasa perusahaan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Sedangkan, Biaya-biaya yang tidak dapat dikurangkan seringkali dilihat sebagai pengeluaran pribadi yang tidak adil untuk diberikan perlakuan pajak yang sama dengan biaya yang berkaitan dengan bisnis.

d. Mengukur kepatuhan pada ketentuan pajak yang berlaku :

Perusahaan harus memastikan bahwa biaya yang mereka peroleh digolongkan sebagai deductible expenses sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Pelaporan yang akurat dan ketaatan terhadap regulasi adalah kunci dalam memanfaatkan insentif pajak yang diberikan. penghindaran biaya-biaya yang tidak dapat dikurangkan adalah penting untuk menghindari sanksi atau konsekuensi pajak yang tidak diinginkan. Diharapkan perusahaan dapat mengelola pengeluaran mereka dengan lebih efisien dan memanfaatkan insentif pajak yang diberikan dengan tepat sesuai dengan tujuan-tujuan perpajakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah

Bagaimana Perhitungan dari Penghasilan Kena Pajak (PKP) terkait biaya-biaya deductible expense dan Non-deductible expense ? berikut contoh soal nya

PT. Sumbangsih memiliki pendapatan bruto sebesar Rp 100.000.000 dalam satu tahun. Mereka memiliki beberapa biaya sebagai berikut ini

- Biaya Sewa kantor Rp10.000.000/tahun

- Gaji Karyawan Rp20.000.000/tahun

- Biaya listrik Rp3.000.000/tahun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun