Mohon tunggu...
TJIN ZIW SHARRON 121221022
TJIN ZIW SHARRON 121221022 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Universitas Dian Nusantara Fakultas ilmu Bisnis & ekonomi, Program studi Akuntansi Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perbedaan Biaya Fiksal dan Non-Fiksal Pajak: Pengertian, Klasifikasi, dan Contoh

13 Mei 2024   06:32 Diperbarui: 13 Mei 2024   06:46 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Natura atau kenikmatan dalam UU HPP telah dihapus

6. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan

7. Hibah, bantuan, sumbangan dan warisan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat ke atas atau kebawah serta zakat yang dibayarkan kepada Lembaga keagamaan yang pendiriannya disahkan oleh pemerintah PMK No 245/PMK.03/2008

8. Pajak penghasilan

9. Biaya untuk kepentingan pribadi

10. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham

11. Sanksi administrasi.

Setelah kita memahami perbedaan antara biaya fiksal (deductible expenses) dan biaya non-fiksal (non-deductible expenses) alam menghitung nilai Penghasilan Kena Pajak (PKP) dalam Pajak Penghasilan (PPh). Perbedaan tersebut disebabkan oleh ketentuan per-pajakan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk mencapai berbagai tujuan per-pajakan,

Berikut Mengapa dibedakannya pengurangan biaya dalam penghasilan kena pajak (PKP) :

a. Menurut Tujuannya:

Tujuan dari mengizinkan biaya yang dapat dikurangkan adalah untuk mendorong pertumbuhan bisnis, investasi, dan penciptaan lapangan kerja dengan memberikan insentif pajak kepada perusahaan. Sedangkan Biaya-biaya yang tidak dapat dikurangkan sering kali tidak mendukung tujuan perpajakan untuk mendorong aktivitas bisnis yang produktif. Misalnya, pengeluaran pribadi atau hiburan pribadi tidak memberikan manfaat langsung bagi operasional bisnis dan oleh karena itu tidak diperbolehkan untuk dikurangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun