Seperti sudah disinggung di Bagian Kedua, Faksi Manchuria adalah faksi pendukung Kim Il-sung, merupakan para gerilyawan Korea yang berjuang melawan invasi Jepang di Manchuria.
Setelah terdesak oleh Jepang, kelompok ini mundur ke wilayah Uni Soviet. Di sana mereka digabungkan ke dalam  Brigade 88 guna mendapat pendidikan kemiliteran dan sedikit kursus politik Marxist-Leninisme garis Stalin.
Uni Soviet mendaratkan kelompok di Korea Utara beberapa bulan setelah Jepang diusir pergi.
Faksi Manchuria adalah yang paling kurang terdidik secara idelogi dan politik Marxist-Leninisme. Jumlah mereka juga paling kecil dan mula-mula tidak memiliki banyak pengikut di Korea Utara karena tidak terlalu memahami bahasa Korea. Kondisi ini bertolak belakang dengan Faksi Soviet yang terpelajar dan bilingual.
Selain Kim Il-sung, tokoh dari faksi ini yang duduk dalam CC Pertama KWP Â (Agustus 1946-Maret 1948) adalah Kim Chaek alias Kim Hong-gye dan An Kil.(Yang, 2019)
Tetapi keduanya juga disingkirkan Kim Il-sung. An Kil hanya bertahan di CC Pertama, sementara Kim Chaek hingga CC Kedua (Maret 1948-April 1956) tetapi meninggal pada 1951 semasa Perang Korea. Ia adalah salah satu Komandan Tentara Rakyat Korea.
Kim Chaek disebut meninggal oleh bom yang dijatuhkan Amerika Serikat. Tetapi banyak rumor---yang diyakini---ia korban penyingkiran oleh Kim Il-sung.
Choe Yong-gon
Tokoh penting lain---sangat penting sebenarnya---di Faksi Partisan Manchuria adalah Choe Yong-gon. Tetapi Uni Soviet mula-mula menanam Yong-gon di Partai Demokratik Korea Utara---partai nasionalis kiri---sebagai Wakil Ketua untuk memastikan haluan partai ini loyal terhadap Front Demokratik yang dipimpin Partai Buruh Korea.
Sebagai negara di baru di bawah pengaruh Stalinisme Uni Soviet, Kaum Komunis Korea Utara menjalankan garis Persatuan Nasional antara komunis dan borjuasi progresif, sama seperti haluan "Jalan Baru" Muso di Indonesia.
Di Korea Utara, Front Persatuan Nasional--yang bernama resmi Democratic Front for the Reunification of the Fatherland--dari KWP, Partai Demokratik, dan Partai Chondoist Chongu, serta ormas-ormas sayap KWP.