Dalam Kongres Kedua NKWP (Maret 1948), Chu kembali terpilih untuk duduk di CC. Kali ini ia duduk di Komite Politik, organ eksekutif tertinggi partai sekaligus organ kekuasaan negara de facto. Mula-mula Politburo dinamakan Komite Politik. Dalam Sidang Pleno CC, Chu lagi-lagi terpilih sebagai Wakil Ketua NKWP.
Saat Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi Korea Utara, berdiri, Chu terpilih sebagai Menteri Tansportasi yang pertama. Saat itu Perdana Menteri (Premier) adalah Kim Il-sung.
Pada September 1948, Pleno Kedua CC mengganti Chu dengan Ho Ka-i sebagai Wakil Ketua Partai.
Saat Perang Korea Pecah, Chu Yong-ha menjabat Duta Besar Korea Utara untuk Uni Soviet.
#2 Faksi Yan'an
Faksi kedua disebut faksi Yan'an karena di kota inilah mereka menetap selama masa pelariannya dari Korea.
Yan'an dijuluki Red Kapital sebab merupakan ibu kota teritori Komunis China semasa pra-Perang Dunia Pertama.
Kota ini direbut kaum Komunis China dari tangan kaum nasionalis (Guomintang) pada Desember 1936, setelah long march dan di masa awal Front Persatuan Kedua, aliansi Komunis dan Nasionalis China dalam menghadapi invasi Jepang.
Faksi Yan'an memiliki dua sayap. Sayap pertama merupakan kaum intelektual kiri Korea. Pimpinan sayap intektual faksi ini, Â Kim Tu-bong adalah ahli bahasa Korea terkemuka di zaman itu.
Sayap intelektual Faksi Yan'an juga sangat terdidik teori-teori Marxisme. Level pemahaman mereka akan Marxisme menyamai orang-orang di Faksi Domestik.
Yang kurang dari Faksi Yan'an adalah pengetahuan mereka terhadap kondisi Korea. Bisa dimaklumi, mereka berada di luar Korea dan represi Jepang membuat berita-berita tentang perkembangan kondisi di Korea tidak sampai kepada mereka.
Selain bergabung dengan Partai Komunis China, para Komunis Korea di Faksi Yan'an juga mendirikan sejumlah organisasi pergerakan Korea. Salah satu yang paling terkenal adalah Liga Kemerdekaan Korea.