Pra-Kemerdekaan hingga 4 tahun pertama masa kemerdekaan, faksi Kim Il-sung adalah yang terlemah di antara empat faksi komunis Korea Utara. Setelah kegagalan coup Faksi Yan'an dan Faksi Soviet terhadap Kim Il-sung pada Agustus 1956, faksi Kim Il-sung menjadi kekuatan tanpa lawan dalam tubuh Partai Buruh Korea, penguasa Republik Rakyat Demokratik Korea (Utara).
Uni Soviet membebaskan Korea Utara dari penjajahan Jepang pada 15 Agustus 1945 dan membentuk Komite Rakyat Sementara yang berfungsi sebagai Pemerintahan Korea Utara. Pada 20 Februari 1947, status Komite Rakyat Sementara berubah definitif, Kim Il-sung terpilih sebagai Ketua Komite. Tetapi Kim Il-sung baru sungguh berkuasa secara de facto, belum de jure, pada 1949, setelah ia terpilih menjadi Ketua Partai Buruh Korea (KWP).
BAGIAN KETIGA: Faksi-Faksi Komunis Menjelang hingga Masa Awal Kemerdekaan
Artikel bagian tiga berfokus pada pemetaan faksi-faksi komunis Korea Utara sebelum 1956.Â
Pada BAGIAN KEDUA kita sudah membahas pembentukan pertama kali Partai Komunis Korea (KCP) oleh para pelarian Korea di China pada 1918. Partai pertama ini berada dalam pengaruh Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia garis Bolshevik (RSDRP(b)). Sementara KCP yang didirikan di Seoul pada 1925 merupakan seksi atau cabang dari Partai Komunis Uni Soviet (CPSU) -- CPSU merupakan perluasan RDRSP pascapendirian Uni Soviet.
Kita tidak membahas Partai Sosialis Korea yang didirikan 1918 di Khabarovsk, Rusia atas instruksi langsung pemimpin Bolshevik. Ini karena para pendirinya, seperti aktivis perempuan Alexandra Kim (turunan migran Korea di Rusia), dieksekusi Jepang pada tahun itu juga sehingga menyulitkan penelurusan pengaruh gerakan ini kepada generasi komunis Korea selanjutnya.
Pada Desember 1928, CPSU membubarkan KCP (yang didirikan di Tiongkok 1918 pun di Seoul 1925) dan menyuruh para anggotanya bergabung ke partai-partai komunis di masing-masing negara pengasingan mereka. Alasan pembubaran ini adalah karena CPSU puyeng untuk mencoba mendamaikan internal struggle yang kelewat kencang di tubuh KCP.
Pembubaran oleh CPSU, ditambah rpula kencangnya respresi Jepang, membuat kaum komunis Korea tercerai-berai dan terisolasi satu-sama lain. Kondisi terisolasi ini merupakan material pembentuk faksionalisasi di tubuh Partai Buruh Korea (KWP) kelak di kemudian hari saat Republik Rakyat Demokratik Korea terbentuk.
Mengenali faksionalisasi dalam tubuh KWP penting sebagai landasan memahami karakter kekuasaan dinasti Kim dan peralihan ideologi KWP dan Korea Utara dari Komunisme menjadi Juche.
Jangan lupa baca terlebih dahulu BAGIAN PERTAMA dan BAGIAN KEDUA.
Para penulis tentang Korea Utara umumnya memetakan 4 faksi dalam KWP pada dekade pertama negara ini. Tetapi saya merasa lebih pas menambahkan satu faksi lagi, kelompok Abu-Abu