5. Stres di Tempat Kerja
6. Dualisme Peran
Proses fisiologis dalam stress
Mengaktivasi hipotalamus, selanjutnya akan mengendalikan sistem neuroendokrin yaitu sistem simpatis dan sistem korteks adrenal serta berhubungan dengan aktivitas aksis hypothalamic - pituitary – adrenal (HPA). Saraf simpatis berespons terhadap impuls saraf dari hipotalamus yaitu dengan mengaktivasi berbagai organ dan otot polos yang berada di bawah pengendaliannya. Saraf simpatis memberi sinyal ke medula adrenal untuk melepaskan epinefrin dan norepinefrin ke aliran darah (Cahyono, 2014).
HPA memberikan sinyal kepada kelenjar adrenal untuk memproduksi hormon kortisol dan adrenaline lebih banyak.
Aksis HPA meningkatkan produksi dan pelepasan glucocorticoid termasuk hormone stress utama kortisol. Selanjutnya hormon kortisol memobilisasi aktifitas hampir semua sistem homeostasis dalam persiapan reaksi melawan atau lari (fight or flight).
Aksis HPA melepaskan hormon katekolamin yang juga berperan sebagai neurotransmitter, yaitu dopamin (DA), adrenalin (A), dan noradrenalin (NA). Katekolamin mengaktifkan nucleus amigdala (menyebabkan rasa takut) yang mencetuskan respon emosional terhadap stressor, misalnya takut terhadap gempa, atau marah kepada musuh. Otak melepaskan neuropeptida S, suatu mikro protein yang memodulasi stress dengan menekan keinginan tidur, meningkatkan kewaspadaan dan perasaan khawatir. Akibatnya timbul keinginan urgen untuk perilaku melawan atau lari (fight or flight) (Nurdin, 2010).
Stress juga dikaitkan dengan beberapa penyakit seperti:
Keluhan pada area kepala, Keluhan pada area pencernaan, Serangan asma, Serangan gatal-gatal alergi, Diabetes, Tekanan darah tinggi, Â Serangan jantung, Alzheimer, Keluhan pada hati.
Jika berbicara mengenai stress juga pasti dibahas mengenai coping stress. Apa sih Coping stress itu?? Jadi Coping Adalah proses yang dialami individu berupa pemikiran dan tindakan, dalam rangka mengatur ketidaksesuaian antara tuntutan-tuntutan dari suatu situasi yang dimiliki individu, dalam menilai atau menghadapi kondisi stress (Sarafino, 2012).Â
Kepribadian dan Coping