Penulis berargumen bahwa Sikap Amerika Serikat terhadap Iran juga termasuk ke dalam Balance of Power dan menjadi hal yang wajar dilakukan oleh negara yang mengalami security dilemma.
Kata kunci: Pengembangan Nuklir, Security dillema, Balance of Power
PENDAHULUAN
 Latar Belakang
Timur Tengah merupakan wilayah sarat akan konflik yang seakan tidak pernah berhenti. Sumber daya alam terutama minyak yang ada di Timur Tengah menjadikan kawasan ini sebagai wilayah yang tidak pernah sepi dari konflik.Â
Berbagai negara, baik negara wilayah kawasan Timur Tengah maupun yang tidak termasuk ke dalam kawasan tersebut berusaha untuk mewujudkan kepentingan masing-masing dengan berbagai cara. Perlombaan kepentingan tersebut yang menjadi alasan mengapa Timur Tengah selalu menjadi sorotan dunia internasional (Mikail & Fatoni, 2019)
Iran merupakan salah satu negara di Timur Tengah yang berpotensi dalam mengembangkan senjata nuklir. Salah satu kegiatan Iran yang menarik perhatian dunia adalah Program Nuklir Iran. Program nuklir ini telah dikembangkan sejak pra Revolusi Islam, tepatnya pada tahun 1957.Â
Pada masa rezim Syah Reza Pahlavi pada tahun 1957, Amerika Serikat menerima kerjasama nuklir di bawah program Atoms for Peace (Mikail & Fatoni, 2019).
Pengembangan teknologi nuklir juga merupakan langkah alternatif bagi Iran untuk mengatasi krisis energi. Mengingat energi nuklir dinilai lebih murah, lebih lengkap serta lebih efisien dibandingkan dengan sumber energi lainnya. Iran, sebagai negara berdaulat, mengembangkan teknologi nuklir untuk tujuan damai. Krisis nuklir Iran memuncak setelah Iran berhasil menemukan uranium di beberapa tambang di kawasan Yard.
Program pengembangan nuklir tersebut merupakan salah satu tujuan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad untuk lebih fokus pada masalah internal Iran. Pengayaan uranium di Isfahan merupakan wujud nyata dari apa yang dijanjikan Ahmadinejad, yakni upaya meningkatkan kesejahteraan dan memerangi kemiskinan.Â
Proyek yang sedang berkembang dengan baik saat ini dapat dilihat dalam pembangunan di empat lokasi utama, yaitu Bushehr, Isfahan, Natanz, dan Arak, keamanan nasional Iran akan tercapai dengan proyek nuklir (The Economist, 2008).