Mohon tunggu...
tiara shafira azzahra
tiara shafira azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasisa Ilmu Politik Universitas Bakrie

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Security Dilemma Negara di Kawasan Timur Tengah terhadap Program Pengembangan Nuklir Iran

14 Juli 2022   15:20 Diperbarui: 14 Juli 2022   15:32 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Namun di sisi lain, pengembangan nuklir Iran mendapat tekanan dari dunia internasional, khususnya Amerika Serikat dan sekutunya. Israel yang menjadi satu-satunya negara non islam di kawasan Timur Tengah merasa terancam apabila negara lain memiliki kekuatan militer yang cukup besar, termasuk apabila satu negara memiliki potensi mempunyai kekuatan nuklir. 

Iran merupakan negara yang sudah membangun teknologi nuklir sejak lama kemudian menjadi ancaman nyata bagi Israel, yang kemudian Israel berhasil mengajak Amerika Serikat untuk menekan Iran. Melalui pengaruh Amerika Serikat pada perpolitikan internasional, AS justru menggunakan pengaruh tersebut untuk memberikan sanksi kepada Iran melalui PBB (Albright & Hinderstein, 2003).

Sejak itu, masalah program nuklir Iran semakin memanas, dan masalah itu bahkan semakin memperparah masalah yang beredar dimana tampaknya dengan satu langkah lagi, Iran akan mampu membuat bom atom. Tekanan terhadap Iran telah memicu perdebatan yang mengatakan pengembangan nuklir Iran ditujukan untuk membuat senjata nuklir. 

Program pengmbangan nuklir Iran dituduh bertujuan tidak baik terutama oleh negara adidaya dengan kepentingan di Timur Tengah. Media Barat telah menyuarakan keprihatinan mereka tentang rencana nuklir ini. Hal ini dipengaruhi oleh kesaksian Presiden Amerika Serikat, George Walker Bush, yang mengidentifikasi Iran sebagai poros kejahatan yang merupakan tantangan bagi perdamaian dunia (Anggraini, 2020).

Meski masalah ini merupakan masalah internal bagi Iran, namun masyarakat internasional lebih memperhatikannya. Hal ini sesuai dengan pandangan Kegley (2004) bahwa akibat globalisasi, masalah domestik cenderung menjadi masalah internasional, 

Masalah nuklir Iran adalah masalah internal yang juga merupakan masalah internasional, dan bukan hanya masalah Iran. dalam pembahasan ini kami akan membahas tujuan dari program pengembangan nuklir iran serta dampak dari program tersebut (Kegley & Raymond, 2004).

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sebelumnya telah diuraikan, Iran menjadi negara yang akan di angkat sebagai studi kasus. Kemudian pertanyaan utama yang akan tim penulis jelaskan adalah “Bagaimana respon Amerika Serikat dan Sekutunya di kawasan Timur Tengah dalam pengembangan program nuklir Iran?”

 

Kerangka

Dalam menjawab rumusan masalah tersebut, penulis menggunakan teori Realisme. Kemudian membagi penjelasan terkait teori menjadi tiga bagian yaitu deskripsi teori, operasionalisasi teori dan model analisis dari teori tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun