Mohon tunggu...
tiara shafira azzahra
tiara shafira azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasisa Ilmu Politik Universitas Bakrie

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Security Dilemma Negara di Kawasan Timur Tengah terhadap Program Pengembangan Nuklir Iran

14 Juli 2022   15:20 Diperbarui: 14 Juli 2022   15:32 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis berargumen bahwa Sikap Amerika Serikat terhadap Iran juga termasuk ke dalam Balance of Power dan menjadi hal yang wajar dilakukan oleh negara yang mengalami security dilemma.

Kata kunci: Pengembangan Nuklir, Security dillema, Balance of Power

PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Timur Tengah merupakan wilayah sarat akan konflik yang seakan tidak pernah berhenti. Sumber daya alam terutama minyak yang ada di Timur Tengah menjadikan kawasan ini sebagai wilayah yang tidak pernah sepi dari konflik. 

Berbagai negara, baik negara wilayah kawasan Timur Tengah maupun yang tidak termasuk ke dalam kawasan tersebut berusaha untuk mewujudkan kepentingan masing-masing dengan berbagai cara. Perlombaan kepentingan tersebut yang menjadi alasan mengapa Timur Tengah selalu menjadi sorotan dunia internasional (Mikail & Fatoni, 2019)

Iran merupakan salah satu negara di Timur Tengah yang berpotensi dalam mengembangkan senjata nuklir. Salah satu kegiatan Iran yang menarik perhatian dunia adalah Program Nuklir Iran. Program nuklir ini telah dikembangkan sejak pra Revolusi Islam, tepatnya pada tahun 1957. 

Pada masa rezim Syah Reza Pahlavi pada tahun 1957, Amerika Serikat menerima kerjasama nuklir di bawah program Atoms for Peace (Mikail & Fatoni, 2019).

Pengembangan teknologi nuklir juga merupakan langkah alternatif bagi Iran untuk mengatasi krisis energi. Mengingat energi nuklir dinilai lebih murah, lebih lengkap serta lebih efisien dibandingkan dengan sumber energi lainnya. Iran, sebagai negara berdaulat, mengembangkan teknologi nuklir untuk tujuan damai. Krisis nuklir Iran memuncak setelah Iran berhasil menemukan uranium di beberapa tambang di kawasan Yard.

Program pengembangan nuklir tersebut merupakan salah satu tujuan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad untuk lebih fokus pada masalah internal Iran. Pengayaan uranium di Isfahan merupakan wujud nyata dari apa yang dijanjikan Ahmadinejad, yakni upaya meningkatkan kesejahteraan dan memerangi kemiskinan. 

Proyek yang sedang berkembang dengan baik saat ini dapat dilihat dalam pembangunan di empat lokasi utama, yaitu Bushehr, Isfahan, Natanz, dan Arak, keamanan nasional Iran akan tercapai dengan proyek nuklir (The Economist, 2008).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun