Mohon tunggu...
Tiara Aisyah
Tiara Aisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Mercu Buana

Nama: Tiara Aisyah Shafarina NIM: 43222010036 Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik Dosen: Prof.Dr.Apollo , Ak , M. Si. Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas Kuis: Diskursus Jeremy Bentham's Hedonistic Calculus dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

14 Desember 2023   15:43 Diperbarui: 14 Desember 2023   16:34 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, perlu diingat bahwa ini adalah generalisasi dan tidak semua individu yang mengadopsi gaya hidup hedonistik akan terlibat dalam korupsi. Korupsi melibatkan sejumlah faktor kompleks, dan pendekatan yang holistik dan kontekstual diperlukan untuk memahami dan mengatasi masalah ini.

MEMAHAMI FENOMENA KORUPSI

untuk memerangi korupsi, kita perlu memahami akar permasalahannya. fenomena korupsi di Indonesia tidak bisa dipahami secara terisolasi, namun wajib  dicermati dalam konteks sejarah, budaya, dan  sistem politik yang ada.

Sejarah korupsi di Indonesia bisa ditelusuri semenjak masa kolonial. Praktik korupsi sudah menjadi bagian asal budaya politik pada Indonesia, di mana kekuasaan dan  kekayaan sering digunakan untuk memperkaya diri sendiri daripada untuk kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, faktor-faktor seperti rendahnya honor  pejabat publik, kurangnya transparansi serta akuntabilitas, serta lemahnya sistem aturan juga berperan dalam memperkuat fenomena korupsi pada Indonesia. seluruh ini menciptakan lingkungan yang aman bagi para pelaku korupsi buat beroperasi.


KONTEKS SEJARAH KORUPSI DI INDONESIA

Untuk memahami fenomena korupsi di Indonesia, kita perlu melihat konteks sejarahnya. Sejak masa kolonial Belanda hingga masa Orde Baru, korupsi telah menjadi masalah yang mendarah daging di Indonesia. Praktek korupsi telah diwariskan dari generasi ke generasi, membentuk pola perilaku yang sulit untuk diubah. Selama puluhan tahun, korupsi telah menjadi akar dari sistem pemerintahan dan menjadi bagian dari budaya politik di Indonesia.

gambar dibuat sendiri
gambar dibuat sendiri

BAGAIMANA FENOMENA KORUPSI DI INDONESIA BERDASARKAN ASPEK HEDONISTIC CALCULUS

Menerapkan konsep Hedonistic Calculus untuk menganalisis fenomena korupsi di Indonesia dapat melibatkan pertimbangan berbagai faktor yang mempengaruhi kebahagiaan dan penderitaan dalam masyarakat. Dalam konteks korupsi di Indonesia, kalkulus hedonistik dapat menjelaskan tentang mengapa pejabat publik dan orang-orang yang memiliki kekuasaan tak jarang terlibat dalam tindakan korupsi. Mereka selalu melihat dan mendapat peluang untuk memperoleh keuntungan pribadi dalam bentuk uang atau kekuasaan yang lebih besar, sementara risiko dan konsekuensi hukum yang mungkin timbul terlihat jauh lebih kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun