Mohon tunggu...
Theresia Rini Susanti
Theresia Rini Susanti Mohon Tunggu... Novelis - Penulis lepas

Penulis di platform novel online sejak 2019, setelah 20 tahun menekuni profesi Public Relations. Mencoba menikmati waktu menulis lebih banyak, di sudut kota kecil, Bawen ....

Selanjutnya

Tutup

Horor

The Bunker

16 September 2023   19:28 Diperbarui: 16 September 2023   19:44 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

"Mana Petro?" tanya ibunya kembali. 

Katya menggeleng. Belum sempat Djana memanggil Petro, ayahnya berteriak dari arah padang. Djana bergegas berlari diikuti Katya dan Rein.

"Domba kita dua ekor mati!" seru ayahnya geram. 

Katya hampir muntah melihat dua domba yang tergeletak dengan usus terburai.

"Jika serigala, kenapa meninggalkan sisa? Binatang rakus itu hampir tidak pernah membiarkan buruannya kecuali tulang belulang," desis Djana. Ayahnya masih memeriksa pagar dengan teliti.

"Entahlah, Djana. Pagar ini juga tidak ada yang rusak ...," gumam Bojan. 

Katya memilih pergi dan menarik Rein menjauh. Ayahnya terlihat menyeret domba untuk dibakar. Ibunya menyusul Katya dan menyiapkan makan malam.

***

Helaan napas berat terdengar dari Bojan yang sudah duduk di kursi malasnya. 

"Anak keparat itu kemana? Masih banyak pekerjaan di ladang dan dia pergi seenaknya," umpat Bojan menggerutu atas kepergian Petro.

"Aku sudah meminta Hugo untuk memberi kabar jika melihat Petro," ucap Djana sambil mengangsurkan pie apel yang masih hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun