Udah, jangan gugup, bicara aja, Ed.
Takut gue, Mil.
Udah, santai aja.
Mil, gimana ini?
"Klub basket lagi butuh orang, nggak?" tanya Emilda setelah mereka berbincang cukup lama.
"Lagi nggak butuh-butuh banget sih, Mil. Tapi, kalau aset kayak Edward gini sih boleh juga, mantan kapten, kan?" kata Darren
Edward mengangguk dan tersenyum kecil. Istilah mantan kapten itu masih mengganggu dia sampai sekarang. Mengingatkannya pada kejadian dulu bersama Alexa.
"Santai aja lah, Milly aja ngomong sama kita biasa aja, loe juga, nggak usah gengsi gitu," tambah Wilson.
Hari itu, Edward merasa sangat senang. Impiannya untuk masuk kembali ke klub basket sekolah terwujud berkat Emilda. Klub basket ternyata menerima dia kembali dengan senang hati. Mereka yang tahu tentang Edward dulu seakan melupakan apa yang sudah terjadi sebelumnya. Edward juga lama-kelamaan menjadi dekat dengan Anas, Wilson, dan Darren. Mereka sering berlatih basket dan hangout bersama.
Selain klub basket, Edward juga bergabung dengan kelompok pecinta hewan bersama Kayla. Kayla yang diam-diam menyukai Edward tentunya  melonjak kegirangan begitu Emilda memberitahunya bahwa Edward akan bergabung.
Hal-hal yang dulu Edward alami, kini ia alami lagi, tapi dengan versi yang lebih baik. Sifat pendiamnya perlahan memudar dan ia menjadi salah satu remaja laki-laki idaman di sekolah karena kepandaiannya dalam bidang akademis dan olahraga.