Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pagi Ini Gerimis, Lis

18 Februari 2018   07:19 Diperbarui: 18 Februari 2018   07:36 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Teluk Bayur, dong."

"Ya, ya...."

Dia tertawa.

"Ini zaman Now."

"Pinokio, kan?"

Dia mendelik.

"Kita jalan, yuk."

Iis menghabiskan sisa minumannya. Glek. Lehernya yang bening seperti kulihat minuman pekat itu: capuchino.Mengalir.

Kami pun berjalan menuju Atas. Beberapa orang dengan aktivitasnya. Banyak yang bermain, dan melakukan aksi. Jalan itu seperti panggung teater bagi mereka.

"Eh, Banggg ...!"

Dia sadar, dan berbalik. Karena aku berhenti mendadak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun