Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(Cerpen) Percakapan Pagi di Pantai Sanur

16 April 2016   06:14 Diperbarui: 16 April 2016   06:26 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Ah, mana mungkin?” seru saya menahan tertawa.

Siapa yang mampu menukar nasib

Garis-garis terukir dalam

Di telapak tangan, nama berbeda

Persimpangan, tiap tikungan

Berbeda

Tanganmu tak menyatu di pundakku

 

 Entah apa yang membuat kami melanjutkan kisah tentang bagaimana seandainya bertukar tempat. Hingga kemudian ia seperti ingin berkeluh kesah.

“Saya ini ke sini karena sumpek.”

“Soal pekerjaan, Pak?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun