Sesaat setelah melihat tadi yang lewat, Nadin ketakutan luarbiasa yang membuatnya terjatuh seketika, Bibi yang sadar melihat itu cepat cepat membantu majikannya berdiri dan membawanya duduk di ruang tunggu.
"Anak sama cucu saya mana?" Seorang nenek tua berlari dengan menggandeng seorang anak perempuan dan bertanya pada suster yang berada di depan ruang IGD.
Dokter keluar dari ruang IGD, semua yang ada disana langsung mengalihkan pandangan menuju dokter. Nadin dan Bi Maya langsung berdiri dari kursi tunggu sedangkan Nenek tadi langsung berjalan menuju dokter.
"Dengan anak yang--"
"Saya!" ucap Nadin dan Nenek Mina berbarengan, memotong pembicaraan dokter tanpa mendengar lebih lanjut.
"Maaf Bu, Nek, saya dokter yang menangani anak perempuan yang tadi keracunan makanan. Apa Ibu atau Nenek ini keluarganya?" keduanya diam dan saling memandang
"Oh nyonya saya ini anaknya laki-laki dok" ucap Bi Maya
"Lalu Cucu saya mana dok? Cucu laki laki saya sama Ibunya yang tadi Siang kecelakaan!" perkataan Nek Mina tersendat sebab tangis nya yang mulai menjadi.
"Anak saya dok, yang penyakitnya kambu lagi hiks anak saya gimana keadaannya hiks hiks" tangan Nadin terus menggoyang goyangkan lengan sang dokter agar menjawab pertanyaannya.
"Begini Nek, Bu, saya tidak menanganinya maaf sekali saya harus pergi untuk menyakan keluarga pasien kesana. Permisi" ucap dokter pergi bersama suster dibelakang yang menemaninya.
Tak lama dari itu datang Dokter yang keluar dari ruangan, dokter yang menangani Zidan dan Ibunya.
"Dengan keluarga Bu Jihan dan anaknya Zidan" ucap dokter untuk mengetahui siapa keluarga yang berhubungan.
"Saya ibu dari Jihan dan Zidan Cucu saya. Bagaimana keadaan nya Dok? dimana mereka? Dimana?!" ucapnya yang mulai tenang agar cucu perempuannya Kinan tidak ketakutan.