Sudah beberapa langkah aku berjalan keluar dari toilet tapi rasanya kakiku lemas, nafasku sekarang benar-benar sesak, ku pegangi terus dadaku dan kembali tersenyum pada orang orang yang kukenal sedang lewat.Â
Sampai aku melihat tak jauh dari diriku berdiri orang yang  kutunggu tunggu, ku berikan senyuman senangku dan mulai melangkah mendekat tapi pandanganku tiba tiba kabur dan terjatuh kebawah. Setelahnya tak ku ingat apa apa selain seseorang yang mulai mendekat padaku dan menggoyang goyangkan tubuhku.
"Ay!"
*********
"Gimana anak saya dok?"
"Anak bapa untung tepat waktu dibawa kemari, kalau tidak mungkin sistem pernapasannya akan terganggu sangat fatal" jelas dokter pada Ayah Ayyana.
"Terima kasih dok"
"Pak jangan sampai lalai lagi yah, Ayyana kan dari dulu juga tidak bisa makan Kacang kacangan" tambah dokter sebelum berlalu pergi
Setelah itu Ayah Ayyana, Rasyid masuk keruangan Ay yang sedang dirawat inap. Beliau membuka keras pintu dan masuk terburu buru.
"Sudah ku katakan jangan ceroboh anak bandel!" Suara Rasyid penuh penekanan sambil menggoyang goyangkan kedua lengan sang anak didepannya.
"Ayah aku lagi sakit, jangan siksa aku dulu. Sakit aw"
"Anak gak tau di untung! Kalau kamu sampai sakit lagi gara gara ini awas kamu!" tunjuk Rusyid pada Ayyana dan pergi dengan disusul ibunya yang dibelakang dan hanya diam menyaksikan Ay disakiti oleh Ayahnya.