Mohon tunggu...
Thaha Rohmatun Aulia
Thaha Rohmatun Aulia Mohon Tunggu... Jurnalis - @thahara

Nature~

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tiga Ruang

5 Maret 2020   21:13 Diperbarui: 7 Maret 2020   20:20 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Zi- uhuk uhuk" darah segar keluar dari mulutku yang tiba tiba saat melihat Zidan tertabrak didepan mataku, dirinya terpental menabrak tihang listrik di pinggir jalan. Hatiku lemas, sakit yang kurasakan mulai melebar aku terbaring di tengah - tengah Zico dan Jojo.

Kulihat semua orang mengerumuni kami semua, mataku mulai sakit dan redup tak tertahan. Hingga beberapa lama kemudian ku dengar hanya suara ambulan saja yang mendekat. Kulihat Zidan yang sudah dibawa ambulan oleh perawat. Dan kini giliranku yang diangkat dan dibawa masuk mobil ambulaan. Hingga tak dapat ku ingat lagi selain suara gonyangan dari para perawat memasukkan ku dalam mobil.

Semua hitam yang kupikirkan hanya Zidan, Zico, dan Jojo bagaimana keadaannya mereka. Maafkan aku Zidan hiks, maafkan aku Zico, maafkan aku Jojo hiks hiks"

************

Sudah satu minggu berlalu, Ayyana dirawat dirumah sakit. Dan selama itu juga Kedua orang tuanya sudah berubah memperlakukan keras padanya, namun selama itu Ayyana hanya diam setelah sadar tiga hari yang lalu. Kemarin kedua orang tuanya memberi tahu bahwa mereka meniggal ditempat kecuali Zidan yang meninggal diruang operasi karena gagal operasi dan Nenek serta Kakak Zidan juga menjenguknya, tak terkecuali keluarga Zico dan Jojo. Mereka semua tidak menyalahkan Ayyana karena semua itu sudah takdirnya tapi tidak untuk Ayyana yang merasa kehilangan dan merasa bersalah.

"Sayang stop! Sayang maafin ibu yah, udah kamu jangan kayak gini terus ibu gak mau kamu kenapa napa lagi" peluk Naura ibu Ay dari samping sambil mengusap punggung anaknya, kenapa yang diharapkan Ayyana untuk mendapatkan kembali kasih sayang kedua orang tuanya harus kehilangan orang orang yang ia sanyangi dulu. Orang yang sangat berarti baginya.

13 Tahun kemudian

"Non disini tempatnya?" tanya Pak Diki supir pribadi yang disiapkan Ayahku.

"Iya pak, Bapa bisa tunguin dulu kan pak disini" ucap Ayyana datar dan membuka pintu mobil tanpa menunggu jawaban dari Ay.

"Non Ay, perlu saya antar ke dalamnya" teriak Pak Diki keluar dari mobil. Dan hanya gelengan kepala Ay sebagai jawabannya.

Ayyana terus berjalan dengan membawa buku diary hitam yang dipegangnya. Sampai akhirnya ia berhenti, memandangi pemandangan sekitar dan terus mengambil nafas seakan ia baru pertama kali ketempat sejuk nan indah ini untuk menghilangkan kestresan yang ada. Langkah nya terus berlanjut dan akhirnya ia sampai ketempat yang ia tuju. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun