Mohon tunggu...
Thaha Rohmatun Aulia
Thaha Rohmatun Aulia Mohon Tunggu... Jurnalis - @thahara

Nature~

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tiga Ruang

5 Maret 2020   21:13 Diperbarui: 7 Maret 2020   20:20 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seketika kejadian begitu cepat sang Bunda berlari mengejar anaknya yang mulai memasuki jalan raya  namun saat ia akan menggapai lengan sang buah hati, tiba tiba dengan secepat kilat keduanya tertabrak mobil sedan dengan laju yang sangat kencang membuat Ibu dan ansk ini terpental jauh ke tengah jalan depan. 

Semua seolah berhenti Zidan kecil tak bisa merasakan apa apa, bahkan menggerakkan jari jemari kecilnya pun tak bisa tapi ia merasakan kenyamanan yang hangat dan ternyata lengan yang melingkar di tubuhnya itu adalah Ibunya yaitu Bunda Jihannya.

"Astaga!"
"Ya ampun, ada kecelakaan"
"Tolong..tolong! Ayo cepet tolongin!"
"Hubungi Ambulan cepat!"
"Kasian banget Ibunya, kayaknya meninggal ditempat deh"
"Innallilahi mereka berdua meninggal ?"
"Itu anak sama ibu yang pelukan selamat gak yah"

Dan banyak lagi pembicaraan orang orang yang mulai berkumpul mengelilingi korban kecelakaan ini. Namun tak berani mendekat karena darah yang berceceran dimana- mana dan belum ada pihak berwajib yang datang. Sehingga aktifitas jalan raya terhenti karena kecelakaan yang ada.

Tut tut tut
Tut tut tut tuttt

"Pah ini ada apa sih, kok macet?" Seorang anak laki laki umur 6 tahun  duduk didepan pinggir kemudi mobil sang Ayah

"Ini sayang euh..pokoknya kamu tutup telinga kamu, dan mata kamu, cepet!"

"Pah aku takut" Ia mulai melakukan apa yang Ayahnya perintahkan karena itu mampu membuat dirinya lebih baik  namun ketakutan ini pun muncul lagi takut hal serupa seperti ibunya dulu yang meninggal karena kecelakaan.

"Sayangnya jagoan papah gak akan ada apa apa ok!" hati Bayu sang Ayah ini mulai resah melihar raut dan tingkah sang anak yang mulai tak nyaman dan resah.

"Aku inget mamah hiks hiks" mendengar itu Bayu menoleh cepat pada Putranya itu dan langsung memberi pelukan untuk menenangkannya.

"Ada Papah sayang"  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun