Mohon tunggu...
Thaha Rohmatun Aulia
Thaha Rohmatun Aulia Mohon Tunggu... Jurnalis - @thahara

Nature~

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tiga Ruang

5 Maret 2020   21:13 Diperbarui: 7 Maret 2020   20:20 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aktifitas di jalanan menjadi berhenti, orang orang seketika terpaku dengan kejadian yang terjadi. Sebagian orang mulai mendekat dari pejalan kaki, pengendara motor dan mobil yang mulai turun dari kendaraannnya.

"Zi- uhuk uhuk" darah segar keluar dari mulut remaja ini yang terbaring di aspal jalanan.

**********
Aku melihat Zidan sepertinya menyadari kedatanganku, ku lambaikan sebelah tanganku ke udara dan memberi senyuman.

Jalan yang ada saat ini adalah jalur satu arah, dimana bagian didepanku adalah menuju Barat dan bagian kedua jalan disebrangnya adalah jalur menuju Timur. Kulangkahkan kakiku untuk cepat cepat menghampiri Zidan. 

Karena ke khawatiran saat melihat keadaan Zidan tadi, kulupakan keadaan sekitar dan berlari ke tengah jalan. Sebelum sampai ditengah tengah jalan,waktu berlalu cepat dan seketika terjadi begitu saja mobil menghantam Ku mengakibatkan aku terpental ke pembatas jalan.

BRUGH

Ku gerakkan jari jemariku dan berusaha bangkit untuk berdiri, kuarahkan segala usaha dan energiku untuk berjalan namun sebelum itu terjadi aku memang tidak bisa melakukannya aku masih tak bisa menggerakkan apa apa dan yang dapat kulihat dari jauh adalah Zico dan Jojo yang sama sepertiku berlumur darah dibagian kepala dan semua tubuhnya. Aku merutuki diriku yang ceroboh menyebabkan Zico dan Jojo ikut mengejar dan menjadi seperti ini.

Aku menangis sejadi jadinya dan berjalan menghampiri mereka berdua dengan merayap di aspal jalan yang dingin. Kuterus menyeret tubuhku dengan bantuan tenaga kedua  tanganku. Sesampainya di kedua tubuh mereka aku terus menggoyang goyangkan tubuh mereka bergantian sebab jarak kecelakaan yang cukup dekat.

"Zi ba ngun hiks hiks" semua orang mulai banyak bicara tapi pendengaranku sunyi tak bisa mendengarkan suara siapapun. Semuanya sunyi yang kulihat hanya tubuh mereka berdua yang terbujur kaku di tempat.

"Jo a yo ba ngun! Kalian ha rus bangun hiks hiks"

Suara semua orang terdengar begitu saja dengan sangat bising dan berisik di belakangku,  dengan kaku kuarahkan kepalaku untuk melihat kebelakang, dan yang kulihat seperti hantaman batu besar yang sakit nya lebih dari sakitku saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun