Mohon tunggu...
Thaha Rohmatun Aulia
Thaha Rohmatun Aulia Mohon Tunggu... Jurnalis - @thahara

Nature~

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tiga Ruang

5 Maret 2020   21:13 Diperbarui: 7 Maret 2020   20:20 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seseorang terus berjalan dengan membawa buku diary hitam yang dipegangnya. Sampai akhirnya ia berhenti, memandangi pemandangan sekitar dan terus mengambil nafas seakan ia baru pertama kali ketempat sejuk nan indah ini untuk menghilangkan kestresan yang ada. Langkah nya terus berlanjut dan akhirnya ia sampai ketempat yang ia tuju. 

Tempat yang selalu ia kunjungi dulu dan sekarang masih tetap meski tak sesering dulu. Ia berhenti di pohon dan duduk dibawah pohon besar yang dulu tak sebesar ini dan bahkan ia pun awal awal selalu diam disini karena biasanya dia akan ada di pinggir sungai jernih depan pohon yang ia duduki sekarang. Merendam kakinya di tepi sungai dengan duduk dibatu batu besar sambil bercanda dan bercerita. Tapi yang ia rasakan selalu dulu dan dulu. Dan sekarang ia merindukan semua yang terjadi dulu.

Seseorang ini mulai membuka buku diary hitam untuk ia tulis seperti biasa namun sebelumnya ia melihat sungai yang ada didepannya  yang selalu memberi kehangatan, ketenangan, dan kesejukan diri. 

Tersenyum adalah awal ia sebelum mulai penempelkan penanya pada lembaran kertas putih yang tersaji di buku diary hitamnya. 

Sudah 13 tahun dimulai dari awal kejadian itu dan aku masih tetap aku yang banyak mimpi tapi takut untuk menjalankan mimpi itu tanpa kalian. Kalian tahu aku disini baik baik saja tinggal menunggu sama seperti kalian, dan harus kalian tahu bahwa aku sebentar lagi wisuda, lho.

Oh iya aku juga sudah memiliki banyak teman selama kalian pergi, mereka semua baik padaku yah meski kadang kadang aku merasa kesal pada orang yang namanya Miko si jahil dengan segudang keusilannya padaku dan juga gombalan gombalan recehnya itu, karena aku tetangga barunya dulu dan untungnya karena aku pindah rumah lagi aku jadi tidak diusili Miko. Tapi ingat aku tidak pernah suka Miko lho, kalian jangan salah paham.  

Menulisnya pun membuatnya bergetar dan terus mengambil oksigen yang tersedia secara perlahan. Dan mulai melanjutkan tulisannya lagi.

Banyak banget yang pengen aku ceritain ke kalian selama ini, dari kejadian itu aku selalu nulis semua hal yang pengen aku ungkapain ke kalian meski kalian gak pernah bales bales semua surat ku itu dan bahkan mungkin ini juga. Mungkin yah aku harus nya bikin cerita buat kisah kita.

Ia tersenyum miris saat teringat kenangan dulunya yang dimana ia punya banyak mimpi dan salah satunya membuat sebuah tulisan dari cerita ceritanya yang berharap cerita itu akan dibukukan atau diflmkan namun sayang semua itu tidak terjadi dan tak akan pernah terjadi.

Intinya aku rindu kalian, aku ingat pertama kita semua ketemu entah itu sebuah kesengajaaan atau takdir kita untuk bertemu pada saat itu. Tapi setelahnya aku senang. Aku ingat semuanya. Aku ingat ruang tiga. Aku rindu, rindu kalian. Tapi kalian jahat.

Dan setelah tulisan kata terakhirnya ditulis ia tidak bisa menahan perih di hati dan bulir bening mulai jatuh membasahi pipi tanpa ia duga akan terjadi lagi. Tangisan mulai menjadi jadi yang bahkan membasahi  kertas dalam diary hitamnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun