Mohon tunggu...
Humaniora

Jurnal A: Inspirasi Hidup dari Pelbagai Media dan Perenungan

26 Januari 2017   17:10 Diperbarui: 27 Januari 2017   02:18 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Michael Phelps mengukir prestasi yang gemilang hanya dengan satu per seratus detik. Itu berarti tiap detik pun sangatlah berarti.

 Suatu pertandingan sepak bola terdiri dari 2 babak dan selalu ada waktu istirahat (break) di tengah pertandingan. Misal saja babak pertama mengalami kekalahan skor, maka break pertandingan menjadi suatu momen yang berharga untuk tidak membesarkan kesalahan yang sudah lewat,tapi justru digunakan sebagai momentum untuk memperbanyak semangat dan motivasi untuk terus melangkah dengan tetap penuh harapan, dengan segala perbaikan, dan lalu bangkit. Karena kesuksesan membutuhkan motivasi serta kerja keras untuk terus koreksi diri lalu tingkatkan diri.

 Percayalah pula bahwa kemenangan itu bisa berarti kekalahan yang sudah diperjuangkan. Dan kalah yang sebenarnya adalah menang dengan tidak sportif.

 Terbentur, terbentur, terbentur, kemudian terbentuk. Baiklah ada suatu momen yang ibarat sudah jatuh tertimpa tangga entah mungkin karena target yang tidak tercapai, masalah pribadi atau kelompok, atau pengaruh-pengaruh dari situasi, maka yakinlah bahwa Tuhan lebih besar dari semua itu, karena kita percaya Tuhan, bukan? Mari wujudkan suatu visualisasi untuk menuju kepada suatu titik terang, jalan menuju kemenangan. Pastikan pula untuk berjuang bukan hanya untuk diri sendiri melainkan pula untuk orang lain.

 Mari membangun keyakinan PDCA: Plan, Do-Effectively, Check, and Action.

 Saat ada momen salah memilih jurusan, maka terus sadar bahwa hidup terus berlanjut dengan mengerjakan banyak hal penyambung hidup. Yakin bahwa selalu ada saat dimana kamu akan menghidupi passion (yang sempat tertunda). 

 Pekerjaan seseorang baiknya adalah suatu hal yang mana dengan mengerjakannya, itu akan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang-orang lain pula. 

 Percaya bahwa babak ke 2 akan lebih seru. Semisal Babak 1 mengalami momen terpuruk, maka selalu ada break untuk masuk ke dalam ‘changing room’ dimana itu menjadi ruangan terbaik untuk merubah semuanya (to change everything). Pada akhirnya Babak ke 2 meyakinkan dirimu bahwa ‘you are amazing’.

 Gagal-bangkit lagi, gagal-bangkit lagi, gagal-bangkit lagi. BANGKIT LAGI. Yuk: Play Big (main habis-habisan), Be Bold (berani dan bergairah), and Take A Risk (mengatur strategi dan mengubah formasi). Habis-habisan mengerjakan secara maksimal dan juga terus mengenal diri dengan segala potensi yang merupakan titipan Tuhan, serta meyakinkan diri bahwa ‘bukan aku kalau tidak hebat’.

 Kerahkan segala potensi dalam diri entah itu kreativitas, daya tahan jiwa (kemampuan diri untuk terus ada harapan bahkan dalam keterpurukan), dan semangat (baik untuk menjalani hidup, menikmati setiap langkahnya, dan rasa mensyukuri). Selalu yakin karena keyakinan dalam diri adalah modal yang berharga. 

8 Agustus 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun