Mohon tunggu...
Rizal Pahlefi
Rizal Pahlefi Mohon Tunggu... Guru - Guru & Mahasiswa

Jika hujan menyuburkan tanah dan menumbuhkan tanaman maka al-Qur'an membersihkan hati dan menyuburkan ketaqwaan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Semantik dalam Karya Tafsir Kontemporer

13 Desember 2023   17:35 Diperbarui: 13 Desember 2023   17:41 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penerapan Semantik dalam Karya-karya Tafsir Kontemporer 

Karya-karya tafsir kontemporer yang membicarakan secara khusus tentang semantik adalah Toshihiko Izutsu dalam karyanya yang berjudul God and man in the Qoran, sejauh peneletian penulis tidak ada kitab tafsir yang menggunakan corak tafsir semantik secara penuh sebanyak tiga puluh juz dengan metode tahlili, kerena kajian dari semantik al-Qur’an adalah sebuah tema dari asal kata yang dicari maknanya dari dasar, relasi dan perkembangan dan  konsep kata tersbut dalam al-Qur’an, sebelum berbicara lebih jauh tentang metode penerapan dalam Izutsu ada baiknya mengenal tokoh tersebut secara singkat, Tosohiko Izutsu dilahirkan di Tokyo Jepang pada tanggal 4 Mei 1914, ia merupakan penganut agama buddha, ia tertarik belajar tentang Islam  semenjak ia sekolah menengah atas, yaitu pada saat ia mengenal budaya arab dan turki ia mengenal Islam dan mempelajari bahasa arab dengan minat yang besar karena perkenalannya dengan Musa Carullah Bigief, pada puncak keilmuannya ia menerjemahkan al-Qur’an kedalam bahasa Jepang.[25]

Jajak rekam Iizutsu bidang akademis, dimulai saat ia berkonsentrasi dibidang ekonomi di Keio University, Tokyo. Namun belum selesai, ia mengambil jurusan bahasa Inggris hingga ia sarjana pada jurusan tersebut. Seteah lulus Izutsu dipercari menjadi asisten riset dan menjadi dikampus tersebut. Karena kecerdasannya, pada tahun 1954 ia memperoleh gelar Profesor madya, ia merupakan dosen yang dikenal kecerdasannya. Jejak langkahnya didalam ilmu pengetahuan semantik dari satu negara ke negara lain bukti bahwa ia memiliki ide-ide brilian dalam konsentrasi yang ia pelajari. Izutsu  sebagai seorang peneliti dan pengajar di Universitas dunia ia pernah menetap di Mesir dan Lebanon tepatnya pada tahun 1959-1961 M., ia juga diminta oleh Wilfred Cantwell Smith untuk menjadi profesor tamu di McGill Canada pada tahun 1962-1968, ia juga menjadi tenaga pengajar di Imperial Iranian Academy of Philosophy Teheran pada tahu 1975-1979,  masih banyak kampus lain didunia yang ia kunjungi.[26] 

Karya Toshihiko Izutsu

Karya dengan judul God and Man in the Qoran yang kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan judul “Relasi Tuhan dan Manusia, (Pendekatan Semantik terhadap al-Qur’an)”, merupakan cetakan ke 2 tahun 2003 yang diterbitkan oleh PT. Tiara Wacana Yogya, berikut merupakan pembahasan semantik yang penulis angkat yaitu bab Bab VIII, tentang Jahiliah dan Islam.

Jahiliah dan Islam dalam Semantik al-Qur’an.


 Permulaan paragraf  Toshihiko menjelaskan makna kata pembahasan sebelumnya yaitu makna “Allah” dalam pengertiannya adalah penguasa mutlak diatas seluruh makhluk adalah berserah diri kepada-Nya oleh sebab itu seorang yang menyerahkan diri dinamakan dengan “hamba/‘abd” yang pada akhirnya menjadi makna “menyembah” dan “memuja”,[27] hubungan tersebut ditunjukkan pada fitman Allah ta’ala: 

رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهٖۗ هَلْ تَعْلَمُ لَهٗ سَمِيًّا ࣖ

Terjemah Kemenag 2019

(Dialah) Tuhan (yang menguasai) langit, bumi, dan segala yang ada di antara keduanya. Maka, sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah engkau mengetahui sesuatu yang sama dengan-Nya? (Qs. Maryam 65) 

Kata Islam sendiri dipahami sebagai  aslama wajhuhu ilallah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, Kemudian toshihiko menjelaskan makna dasar Islam bentuk verbalnya adalah aslama artinya memberi sesuatu yang sangat ia senangi. Kosep ini penting dibahas karena ia merupakan penamaan yang diberikan oleh Allah sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun