Mohon tunggu...
tri prabowo
tri prabowo Mohon Tunggu... Karyawan -

Engineer PLC, lagi belajar nulis, Hobi Cersil, sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serial: Andaru Wijaya [48]

5 Mei 2017   16:01 Diperbarui: 11 Mei 2017   10:56 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuntara hanya mengangguk, tak menjawab sepatah kata pun. Nyi Widati hanya menggelengkan kepalanya saja, melihat sikap acuh putranya.

“Terimakasih Ratih! Buah ini besar dan masak. Pasti manis rasanya,” sahut Nyi Widati, yang tak ingin melihat Ratih kecewa.

Bibi emban kemudian datang menyuguhkan minuman disela pembicaraan itu.

“Silahkan Nyi Mas Widati, Ngger Kuntara dan Ratih! Minumannya sudah siap!” ujar bibi emban itu.

“Terimakasih bi!” sahut Nyi Widati.

Setelah pelayan itu berlalu dari pendapa, Nyi Widati kembali menasihati putranya.

“Ngger Kuntara anakku! Jangan kebencian membutakan matamu. Ki Suradilaga hanya memperbincangkan soal niaga kepadaku, jangan terlalu berprasangka buruk kepadanya,” Nyi Widati berkata sareh. Tetapi sesungguhnya Nyi Widati telah menyembunyikan perjanjian piutang yang telah disepakati dengan Ki Suradilaga.

“Maafkan aku ibu!” sahut Kuntara pendek. Walaupun sebenarnya masih ada perasaan yang mengganjal dihatinya.

Ratih hanya mendengarkan pembicaraan keduanya. Wajah polosnya seolah tidak terganggu dengan masalah yang terjadi dirumah itu.

“Ratih!” ujar Nyi Widati kemudian. “Ajaklah Kuntara berbincang-bincang, aku akan masuk dulu!” berkata Nyi Widati , sambil berlalu meninggalkan pendapa.

Ratih kemudian mencoba berbicara dengan Kuntara lagi. “Kakang! Kau tidak ingin mencoba buah manggis hasil kebunku?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun