Mohon tunggu...
tri prabowo
tri prabowo Mohon Tunggu... Karyawan -

Engineer PLC, lagi belajar nulis, Hobi Cersil, sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serial: Andaru Wijaya [37]

21 Januari 2017   19:26 Diperbarui: 21 Januari 2017   19:43 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi tanpa diduga-duga, seorang dari ketiga kawanan perampok itu menarik pisau belati dari balik bajunya, lalu mengacungkannya tepat di leher Wijaya.

“Kakang Jumprit dan kau Gandar..., cepat habisi Baruna !”kata orang yang namanya disebut Turba oleh Ki Baruna.

“Biar anak muda ini akan aku jadikan sandera !”ujar orang itu.

Jumprit yang merasa dituakan dari kedua temannya, memberi isyarat pada Gandar untuk bersiap.

Turba yang menodongkan pisau belati, lalu meminta Wijaya membelakanginya. Kemudian  sekarang pisau itu ia ditempelkan dileher Wijaya mendatar.

“Jangan bertindak bodoh anak muda.., atau belati ini akan merobek lehermu !”Turba mengancam.

Wijaya tak melawan, ia hanya menuruti perintah orang itu.

Ki Baruna menggeretakkan giginya karena kecurangan lawan yang dihadapi. Ia lalu bersiap menghadapi dua orang sekaligus, yaitu Jumprit dan Gandar.

Jumprit dan Gandar menarik pedangnya dilambung, sementara Ki Baruna sendiri belum menghunus pedangnya.

Gandar yang tak sabar langsung menyilangkan pedangnya kearah dada Ki Baruna, Ki Baruna sendiri menghindar dengan mundur selangkah. Disusul tusukkan pedang Jumprit kearah dada, Ki baruna menggeliatkan tubuhnya kesamping. Akibatnya tusukkan itu hanya mengenai ruang hampa disisi tubuhnya. Ki Baruna tak tinggal diam, ia memukul dengan telapak tangan terbuka pundak Jumprit. Jumprit terdorong dengan pedang yang masih tergenggam ditangan, tetapi ia masih mampu mempertahankan diri sehingga tidak tersungkur.

Gandar yang melihat itu, menjadi marah. Ia menebaskan pedangnya mendatar kearah perut.Ki Baruna berguling kesamping menghindar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun