Mohon tunggu...
tri prabowo
tri prabowo Mohon Tunggu... Karyawan -

Engineer PLC, lagi belajar nulis, Hobi Cersil, sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serial: Andaru Wijaya [37]

21 Januari 2017   19:26 Diperbarui: 21 Januari 2017   19:43 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Belum lagi orang sepertiku yang telah banyak meresahkan masyarakat dengan ulahku !”

Wijaya menoleh kearahnya, lalu berkata,”sudahlah Ki Baruna jangan kembali kemasa yang telah lewat, lebih baik kita bekerja keras untuk memberi arti pada hidup yang kita jalani,”kata Wijaya sambil tersenyum lebar.

Ki Baruna mengangguk setuju, dalam hatinya ia bersyukur telah di sadarkan oleh para bebahu kademangan.

Perjalanan mereka akhirnya telah mendekati pasar yang dituju. Tampak para lelaki memikul barang dagangannya dan perempuan-perempuan paruh baya membawa barang belanjaannya pada tenggok dipunggung, yang diikat dengan kain.

Sampailah ia pada sebuah toko penjual gerabah, Wijaya dan Ki Baruna menurunkan gerabahnya dari pedatinya. Setelah pembelinya membayar dengan sejumlah uang, kemudian keduanya menyempatkan diri makan pada sebuah kedai.

Kedai itu cukup ramai pembeli, setelah memesan dua piring nasi dan minuman hangat, mereka berdua menyantap dengan lahap.

“Wah..., ternyata membeli sesuatu dari hasil kerja keras itu betapa nikmatnya ya...?”kata Ki Baruna sambil meneguk minuman hangatnya.

“Benar Ki Baruna.., kita akan membuat gerabah lebih banyak lagi nanti..!”sahut Wijaya penuh semangat.

“Rasanya sudah lama aku tidak makan dari makanan yang halal,”kata Ki Baruna lagi.

“Yang Maha Kuasa memang Maha Adil, apa yang kita dapat dari usaha yang sungguh-sungguh, pasti berkah bagi diri kita pula,”ujar Wijaya.

Ki Baruna menepuk-nepuk bahu Wijaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun