Mohon tunggu...
Tatiek R. Anwar
Tatiek R. Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Perajut aksara

Penulis novel Bukan Pelaminan Rasa dan Sebiru Rindu serta belasan antologi, 2 antologi cernak, 3 antologi puisi. Menulis adalah salah satu cara efektif dalam mengajak pada kebaikan tanpa harus menggurui.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Liontin Bermata Biru Safir

22 Oktober 2022   04:00 Diperbarui: 22 Oktober 2022   19:44 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengantin muslimah, sumber: Pinterest/pin

Masjid ini memang memiliki petugas khusus yang mengumpulkan barang yang tertinggal dan akan menyerahkan pada pemilik setelah ia bisa menunjukkan bukti atas kepemilikannya.

Rafiq meninggalkan masjid setelah urusannya selesai. Ia kembali menuntun motornya dan berharap akan menemukan bengkel untuk menambal ban motornya.

***

Rafiq terbangun karena kaget. Ia memijit pelipis karena rasa pening yang menyerangnya. Mungkin capek yang mendera menyebabkan tidurnya tidak nyenyak.

Kemarin ia menjadi salah satu pengisi acara kajian remaja. Selepas Subuh ia sudah berangkat, tetapi baru tiba di indekos sederhananya pukul 22.10. Ia harus berjalan selama satu jam untuk menemukan tukang tambal ban hingga penat.

Rafiq meraih handuknya, masih ada waktu tiga puluh menit menjelang Subuh. Air wudu yang membasuh anggota tubuh, membuat Rafiq lebih segar. Ia menggelar sajadah dan tak lama kemudian larut dalam sujud-sujudnya.

Azan Subuh berkumandang persis di salam terakhir witirnya. Lelaki beralis tebal itu melipat sajadah dan bergegas menuju masjid yang tidak jauh dari indekosnya.

Tiga puluh menit kemudian, Rafiq kembali. Seperti biasa, selama satu jam, ia akan tilawah dan membaca zikir pagi. Setelah itu, barulah ia melakukan aktifitas lainnya.

Hari ini Rafiq kuliah hingga pukul 10.00, ia akan memanfaatkan sisa harinya untuk mengecat rumah Pak Doni. Ya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia melakukan pekerjaan apapun, yang penting halal.

Pemuda tinggi ini berasal dari keluarga sederhana. Bapaknya adalah seorang petani yang diupah dengan menggarap sawah orang lain. Sedangkan ibunya seorang pedagang sayur yang menawarkan dagangannya dari rumah ke rumah.

Rafiq kuliah dengan beasiswa dan tinggal di asrama. Namun ada kebutuhan sehari-hari yang tidak terpenuhi dari beasiswa, sehingga ia mengajar tahsin dan matematika secara privat. Ia mempunyai dua adik, Nisa kelas XII dan Zain kelas VIII yang membutuhkan biaya tidak sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun