Mohon tunggu...
Acha Khairunisa
Acha Khairunisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sastra Indonesia

Hanya senang menulis suatu karya tulis yang berharap dapat bermanfaat bagi siapapun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kaca yang Pecah

25 Februari 2024   17:00 Diperbarui: 25 Februari 2024   17:03 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hahahaha, mencoba membela diri---"

Tok, tok, tok!

"Silakan saudara duduk. Jika tidak, maka sidang ini akan dibatalkan. Dan saudari Andin beserta keluarga juga duduk. Kita selesaikan masalah ini hingga tuntas," titah Hakim mutlak.

Semuanya kembali duduk, mengikuti kembali rangakaian pengadilan itu hingga selesai. Dan putusan akhir dari sidang itu adalah bahwa pelaku dihukum penjara dengan ketentuan undang-undang yang berlaku dan ketentuan TPKS.

Andin menangis histeris setelah selesai menjalankan sidang tersebut. Pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dan memang seharusnya pelaku mendapatkan hal tersebut. Saat ini bagi Andin, dirinya harus bisa kembali menata kehidupannya. Kembali seperti diawal, namun Andin enggan untuk kembali ke sekolah meskipun guru dan kepala sekolah nya meminta Andin untuk balik.

Tapi Andin enggan, karena dirinya malu dengan teman-temannya dan dirinya sendiri. Andin masih menganggap bahwa dia begitu menjijikkan.

-SELESAI-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun