Mohon tunggu...
Tamariah Zahirah
Tamariah Zahirah Mohon Tunggu... Penulis - Guru di SMPN 3 Tambun Utara

Menulis salah satu cara menyalurkan hobi terutama dalam genre puisi dan cerpen. Motto : Teruslah menulis sampai kamu benar-benar paham apa yang kamu tulis!

Selanjutnya

Tutup

Roman

Menua Bersama

2 Februari 2024   17:55 Diperbarui: 2 Februari 2024   17:56 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

"Kamu makin cantik kalau marah. Jika illfeel dengan rayuan bu*aya di kampus ini, hubungi aku. Siapa tahu aku bisa menyervis hatimu," ledekku. 

"Dih, makin aneh saja kelakuannya!" nyinyir Jingga sambil menyingkirkan badan besarku yang masih berdiri di hadapannya. 

"Awas aku mau lewat!" seru Jingga.

Gubrakkk....

Tiba-tiba sesuatu terjatuh dari genggamanku. Sejak awal sengaja aku sembunyikan di belakang badan. Rangkaian bunga mawar berwarna biru yang sengaja kupersiapkan untuk Jingga. Aku tahu Jingga pengagum mawar biru.     

"Jingga ... aku mohon terimalah bunga ini! Jika hatiku tak kamu hargai, setidaknya bunga spesial pemberianku," pintaku memelas.  

"Baiklah ... aku terima bunga itu, tapi tidak hatiku. Camkan itu!" Jingga beranjak pergi meninggalkanku tanpa peduli lagi perasaanku. 

Aku begitu sedih dan kecewa. Perjuanganku untuk mendapatkan simpati Jingga sia-sia. Semua jurus telah kukeluarkan. Ternyata Jingga bukan cewek yang mudah dirayu. 

Dari kejauhan terlihat Vina memperhatikanku. Rupanya diam-diam ia mengikuti ke mana aku pergi. Positif thinking saja, mungkin ia khawatir denganku. Hanya dia sahabat baikku yang begitu peduli dalam hal apa pun. 

***

Vina menghampiriku yang sedang duduk di taman kampus dengan wajah semringah. Seolah tak tahu apa yang terjadi padaku. Biarkan saja, aku tak ingin memancingnya membuka cerita yang baru saja ia lihat dengan mata kepalanya sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun