Rasanya terlalu kejam jika aku menghukumnya dengan cara yang tak adil. Belajar mencintainya, bukankah satu hal yang paling bijak untuk membalas kebaikannya?
Kuserahkan semua pada Tuhan, jodoh, maut, dan rezeki ada di tangannya. Jika Vina ditakdirkan untukku hingga akhir hayat, maka biarkan masa-masa tua nantiÂ
kujalani bersamanya.
"Aku hanya butuh waktu untuk mencintaimu. Kuharap kamu bersabar. Aku yakin cinta yang tulus akan kamu dapatkan, sebagaimana ketulusanmu yang tak pernah kuragukan."Â
"Aku akan sabar menunggu. Jika tidak, mungkin sejak dulu aku sudah meninggalkanmu," ungkap Vina.Â
***
Aku dan Vina menjalankan kehidupan normal seperti biasanya. Alhamdulillah setelah keluar dari penjara banyak tawaran pekerjaan yang aku terima.Â
Allah Maha Baik, seperti apa pun latar belakang kehidupanku, masih banyak orang yang percaya padaku. Sehingga aku punya kesempatan bisa bekerja di salah satu perusahaan otomotif ternama di Jakarta sebagai staf kantor di bagian engineering.
Ketika waktu luang, Jingga selalu hadir dalam memoriku. Bersama kehangatan sang senja di lautan lepas, aku selalu mengenangnya.Â
Di sana aku melihat begitu terang kemilau "Jingga" di ufuk mega.
Seakan Jingga hadir memberi salam sebelum mentari menutup hari.Â