Contoh yang dikemukakan adalah kasus kesenian Jathilan yang mengalami perubahan tidak diinginkan setelah divariasikan dengan unsur leak. Meskipun demikian, sikap Dinas Kebudayaan berubah setelah mereka diundang untuk menyaksikan pertunjukan langsung versi baru Kubro Siswo.Â
Setelah melihat penampilan tersebut, pihak dinas justru menyambut positif dan memberikan persetujuan atas inovasi yang dilakukan. Persetujuan ini menandai titik penting dalam evolusi Kubro Siswo, di mana kesenian ini secara resmi dapat menggabungkan elemen tradisional dengan iringan musik modern dangdut.Â
Proses ini menggambarkan bagaimana sebuah kesenian tradisional dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman melalui dialog yang konstruktif antara generasi muda, para sesepuh, dan otoritas budaya. Hal ini juga menunjukkan pentingnya keseimbangan antara menjaga warisan budaya dan membuka diri terhadap inovasi untuk menjamin keberlanjutan dan relevansi kesenian tradisional di era modern.
Â
Dampak Inovasi
Â
Dalam perkembangan kesenian tradisional Indonesia, perpaduan antara Kubro Siswo dan musik dangdut telah menciptakan fenomena budaya yang menarik. Transformasi ini telah membawa angin segar bagi kelangsungan kesenian tradisional di tengah arus modernisasi yang tak terbendung.Â
Di satu sisi, integrasi dangdut ke dalam pertunjukan Kubro Siswo telah berhasil memikat hati generasi muda. Irama dangdut yang energetik dan familiar telah menjembatani kesenjangan antara tradisi dan selera musik kontemporer.Â
Para penonton muda yang mungkin sebelumnya menganggap Kubro Siswo sebagai pertunjukan kuno, kini mulai menunjukkan antusiasme baru. Pertunjukan yang menghadirkan perpaduan ini menjadi lebih dinamis dan menghibur, sambil tetap menyampaikan pesan-pesan moral dan spiritual yang menjadi esensi dari Kubro Siswo.
Â
Namun, seperti dua sisi mata uang, inovasi ini juga membawa tantangan tersendiri. Di balik meningkatnya popularitas, muncul kekhawatiran akan terkikisnya nilai-nilai tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun.Â