Mohon tunggu...
TALITHA AISYATUL CH
TALITHA AISYATUL CH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S2 Kajian Sejarah Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi dalam Seni Pertunjukkan Kesenian Kubro Siswo menjadi Kubro Dangdut (Brodut)

24 Oktober 2024   12:00 Diperbarui: 24 Oktober 2024   12:10 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Berbicara tentang seni tari terdapat tari yakni Kubro siswo yang merupakan kesenian tradisional berlatar belakang penyebaran Agama Islam di Pulau Jawa, khusunya Borobudur. 

Kata Kubro siswo berasal dari bahasa Jawa yang terdiri dari dua kata, yaitu Kubro yang berarti besar dan siswo yang berarti siswa atau murid, jadi kubro siswo bisa diartikan sebagai murud-murid Tuhan yang diimplementasikan dalam pertunjukan yang selalu menjunjung kebesaran Tuhan. Kubro siswo merupakan singkatan dari Kesenian Ubahing Badan Lan Rogo (Kesenian Mengenai Gerak Badan Dan Jiwa).[9]

 

Memasuki era 1980-an, dunia mengalami fase baru dengan munculnya globalisasi yang erat kaitannya dengan modernisasi di berbagai bidang, termasuk teknologi, ekonomi, politik, dan agama. Fenomena modernitas ini, yang berakar dari Eropa abad ke-17, menjadi konsekuensi logis dari globalisasi dan berdampak luas pada berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali kesenian tradisional. 

Dalam menghadapi arus modernisasi, kesenian tradisional mengalami tantangan tersendiri untuk mempertahankan eksistensinya. Akibatnya, banyak bentuk kesenian tradisional yang mengalami transformasi pada beberapa aspeknya. 

Transformasi ini tidak lepas dari pengaruh globalisasi yang membuka ruang bagi para seniman untuk mengekspresikan ide dan gagasan mereka secara lebih bebas, sejalan dengan munculnya konsep multikulturalisme. Paham ini mendukung keberagaman karya seni, baik dari segi gaya maupun asal negara. 

Perkembangan kesenian tradisional di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari pengaruh budaya asing yang telah ada sebelumnya, seperti India, Arab, China, dan Eropa. 

Proses pembentukan produk budaya, termasuk kesenian tradisional, umumnya melalui tahapan akulturasi, asimilasi, dan sinkretisme dengan budaya yang sudah ada. Namun, masyarakat pribumi mampu merespon pengaruh ini secara kreatif, sehingga bentuk-bentuk kesenian yang masuk ke Indonesia dapat beradaptasi dengan kesenian lokal, menciptakan warna khas ke-Indonesiaan.

 

Pengaruh budaya Barat yang paling signifikan terhadap kesenian Indonesia terutama terlihat dalam bidang musik.[10] Sejak tahun 1970-an, kolaborasi antara komposer Indonesia dan asing mulai intensif dilakukan, menghasilkan perpaduan unik antar genre musik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun